KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 H, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur menggelar High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) TPID Jatim untuk mengantisipasi gejolak inflasi, Selasa (27/4/2021).
Rapat tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala BPS Jawa Timur, Kepala Regional IV OJK Jawa Timur, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur, dan peserta rakorwil lainnya.
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
Turut hadir secara virtual di Media Command Centre (MCC) Kota Pasuruan, yakni Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) dengan didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bagian Perekonomian Kota Pasuruan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Kepala Dinas Pertanian Kota Pasuruan.
Pada rapat itu, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai proses evaluasi pengawasan, pengendalian dari sektor-sektor tertentu di lapangan ada yang mengalami dinamika harga. Oleh sebab itu, peran bupati, wali kota, serta TPID kabupaten/kota menjadi sangat penting dalam menjaga pasokan agar tersedia dan stabilisasi harga terjaga serta kualitas produknya harus tetap dijaga.
"Jangan sampai peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga menimbulkan gejolak inflasi. Jadi para bupati, wali kota agar bisa mencari titik pengendalian inflasi terbaik. Oleh karena itu, mohon dapat melakukan keseimbangan-keseimbangan pengendalian inflasi," ujar Gubernur Khofifah.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
Lebih lanjut disampaikan, proses pengendalian inflasi harus berseiring dengan kualifikasi harga yang bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Untuk itu, Gubernur Khofifah memberikan 5 langkah menjaga inflasi di tahun 2021.
"Yaitu memperkuat koordinasi pusat dan daerah, memperkuat sinergi antarkementerian/lembaga dengan dukungan pemda, memperkuat ketahanan pangan dan antisipasi dampak banjir, menjaga cadangan beras pemerintah, dan menjaga inflasi VF (Volatite Food) dalam kisaran 3,0%-5-0%. (ard/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News