Wali Kota Eri Beri Pengarahan Guru se-Surabaya

Wali Kota Eri Beri Pengarahan Guru se-Surabaya Wali Kota Surabaya sedang memberikan pengarahan terhadap para guru se-Surabaya melalui zoom meeting, Selasa (4/5/2021)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ribuan guru di Surabaya, mulai dari jenjang SD dan SMP baik negeri dan swasta, mengikuti pengarahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara daring melalui zoom meeting dan siaran langsung di Youtube Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Senin (5/03/2021). Pengarahan tersebut dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 serta untuk meningkatkan mutu guru SD dan SMP di Kota Surabaya.

Eri mengaku tahu betul perjuangan guru dalam masa Pandemi Covid-19 ini sangatlah berat. Bagaimana daya dan upaya guru untuk menciptakan kader bangsa yang hebat tidak dilakukan melalui pembelajaran tatap muka, melainkan dalam jaringan (daring) atau online. Dengan begitu, kemampuan guru serta inovasi para guru sangat dibutuhkan dalam pendidikan di masa-masa sulit.

“Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, kita bisa serentak bergerak untuk mewujudkan merdeka belajar dan kita semua meniru Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ini yang dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara,” ungkapnya.

Ia yakin Surabaya menjadi kota yang hebat, pendidikan menjadi kuat ketika seluruh stakeholder, terutama guru, menjadi garda depan dalam mewujudkan pendidikan yang maju di Kota Surabaya. “Saya berharap, sebagai guru menanamkan kepada anak didik bahwa pendidikan harus dicari terus, ilmu ini harus didapat, tidak pernah berhenti belajar,” tegasnya.

Ia meminta, para guru tidak boleh tertinggal oleh peserta didik dalam hal teknologi. Kalau tidak, peserta didik akan semakin tertinggal. Meski demikian, ia memahami ada sebagian yang malas belajar dengan teknologi. Namun, mau tidak mau, guru harus belajar untuk pengajaran ke anak didik.

“Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, belajar tidak pernah berhenti sampai napas terakhir, karena ilmu terus berkembang,” katanya.

Melihat data jumlah guru dan peserta didik jenjang SD dan SMP mulai setara antara sekolah negeri dan swasta. Hal ini yang diharapkan, karena sudah tidak ada perbedaan antara sekolah swasta dan negeri. Sehingga, pendidikan selama 9 tahun, anak didik di Kota Surabaya merasa nyaman untuk bersekolah di negeri atau swasta, tidak ada perbedaan kemampuan gurunya.

Eri meyakini tidak mungkin pemerintah jalan sendiri, tidak mungkin pemerintah bisa mengentas kebodohan di Kota Surabaya kalau tidak bergandengan tangan dengan sekolah-sekolah swasta di Kota Surabaya. Sesuai dengan visi , Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia yang Maju, Humanis dan Berkelanjutan, tidak bisa lepas dari segi pendidikan.

"Tidak ada beda antara guru negeri dan swasta, bagaimana kita semua ini saling melengkapi satu sama lainnya,” tutup Eri. (dra/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO