Antisipasi Hal Terburuk, Pemkab Kediri Gelar Simulasi Bencana Letusan Gunung Kelud

Antisipasi Hal Terburuk, Pemkab Kediri Gelar Simulasi Bencana Letusan Gunung Kelud Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (kanan) yang hadir langsung dalam simulasi saat berbincang dengan salah seorang pengungsi. (foto: ist)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna mengantisipasi hal terburuk akibat erupsi Gunung Kelud, menggelar simulasi bencana letusan Kelud. Kegiatan yang melibatkan ratusan warga Sempu ini digelar di Lapangan Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis (27/5/2021).

Dalam simulasi yang dihadiri langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, dan Kasdim 0809 Kediri Mayor Inf. Palwo Edi itu, masyarakat seolah-olah dihadapkan dengan situasi nyata saat terjadinya letusan Gunung Kelud.

Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing

Sejumlah hewan ternak juga dievakuasi ke lapangan. Tidak hanya itu, beberapa warga yang mengalami luka-luka juga dievakuasi oleh petugas untuk dibawa ke posko kesehatan yang sudah tersedia. Bagi warga lansia, perempuan, dan anak-anak diutamakan untuk dibawa ke posko pengungsian yang tempatnya dipastikan aman dari dampak erupsi Gunung Kelud.

Yatirin, Warga Dusun Sumberpetung, Desa Sempu mengaku sangat terbantu dengan adanya simulasi seperti saat ini. Setidaknya jika benar-benar terjadi letusan, dirinya dan keluarga sudah tahu akan mengungsi ke mana.

"Sudah beberapa kali saya menghadapi kejadian letusan Gunung Kelud ini. Dengan simulasi seperti saat ini, jadi paham, apa yang harus dilakukan nanti jika benar-benar terjadi bencana," katanya, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik

Menurut Yatirin, dirinya sudah 3 kali mengalami kejadian meletusnya gunung berapi tersebut. Terakhir pada tahun 2014 lalu.

Warga Dusun Sumberpetung lainnya, Yanti menyebut, sering kali terkendala sarana transportasi untuk mengungsi. Jika mereka membawa sepeda motor, justru terhambat, karena jalanan yang macet akibat kepanikan warga.

"Biasanya kalau dari Sumberpetung ke tempat pengungsian di Desa Pojok membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Namun bila benar-benar kejadian, jalannya macet hingga bisa satu jam lebih. Pas tiba di posko, pas hujan kerikil," kenangnya.

Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton

Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang hadir langsung dalam simulasi tersebut mengatakan, akan mengantisipasi dengan menyediakan kendaraan yang bisa membawa warga ke pengungsian.

"Kita akan sediakan mobil untuk membawa para pengungsi ini, akan ada kendaraan dari BPBD Kabupaten Kediri, Satpol PP. Bila masih belum mencukupi kita juga akan pinjam dari kepolisian," tegasnya.

Dari simulasi tanggap bencana yang dilakukan, Mas Bup Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri ini menilai semua sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Kelud. Warga juga sudah mengetahui akan mengungsi ke mana.

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

"Desa Sempu ini merupakan wilayah yang masuk kerawanan bencana yang cukup tinggi, karena jaraknya yang cukup dekat dengan Puncak Kelud. Dari petugas yang di lapangan, dari warga sendiri sudah cukup tanggap. Agar mereka lebih terlatih, simulasi ini akan diadakan setahun 2 kali, atau 6 bulan sekali. Biar warga lebih paham," pungkasnya.

Perlu diketahui, Pemerintah Kabupaten Kediri sendiri melalui BPBD Kabupaten Kediri telah menentukan Desa Pojok dan Desa Segaran di Kecamatan Wates sebagai tempat untuk pengungsian warga yang berada di zona berbahaya Gunung Kelud yang mempunyai ketinggian 1.730 mdpl itu. (adv/kominfo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pria di Kediri Nekat Tabrakkan Diri ke Kereta Api':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO