KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Mengolah tanah pertanian harus pandai melihat peluang, situasi, dan kondisi. Termasuk salah satunya paham karakteristik dari setiap musim. Menjelang musim kemarau, petani di Kota Kediri mempersiapkan diri dengan melakukan kegiatan "Susuk Wangan", yaitu bersih-bersih sungai saluran irigasi sawah.
Murdoko, salah satu petani di Kecamatan Pesantren mengatakan, masalah yang sering muncul saat musim kemarau adalah saluran irigasi.
BACA JUGA:
- Semarak Ramadan, DWP UP Dispendik Kota Kediri Berbagi ke 180 Anak Yatim dan 231 Dhuafa
- PJ Wali Kota Kediri Tinjau Animo Masyarakat di Hari Terakhir OPM
- Pj Wali Kota Kediri Pastikan Pengendalian Harga saat OPM di Kelurahan Pocanan
- Antisipasi Daging Sapi Glonggong dan DKPP Kota Kediri Lakukan Sidak di Pasar Setono Betek
"Kalau saluran mampet, ya petani akan kesusahan. Oleh karenanya kami perlu secara berkala melakukan pembersihan dan perawatan sungai supaya ketersediaan air terpenuhi dengan baik," katanya.
Selain itu, permasalahan lain adalah hama belalang. "Musim kemarau tanaman yang ditanam kan sejenis palawija, seperti jagung, kacang-kacangan, dan juga lombok, biasanya hama yang seringkali mengganggu adalah walang (belalang)," imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPP) membantu petani dalam penyusunan E-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
Seperti yang terselenggara di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Jum'at (28/5/2021) malam. Sejumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani mendapatkan penyuluhan dan pembinaan terkait persiapan jelang musim kemarau dan penyusunan E-RDKK guna dapatkan jatah pupuk bersubsidi.