Gebrakan 100 Hari Eri-Armuji Mengubah Surabaya

Gebrakan 100 Hari Eri-Armuji Mengubah Surabaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

Selain tiga program itu, pelayanan publik di Kota terus disempurnakan. Salah satunya dengan memberikan penghormatan dan apresiasi kepada RT, RW, dan LPMK, karena mereka inilah pemimpin sejati. Dengan menaikkan apresiasi (insentif) mereka, maka diharapkan pendataan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa semakin benar dan tepat sasaran.

“Nah, semakin tepat sasaran, itu berarti pengurus RT, RW dan LPMK-nya yang hebat, bukan pemerintahannya,” kata dia.

Bahkan, demi mendekatkan diri dan memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik, Wali Kota Eri juga membuat aplikasi “wargaKu”. Melalui aplikasi ini, warga bisa melaporkan apapun tentang pelayanan publik di , dan harus segera dijawab oleh dinas terkait. Aplikasi ini juga terhubung langsung dengan Wali Kota Eri.

“Saya juga langsung berkantor di kelurahan-kelurahan. Tujuannya supaya saya bisa langsung mendengar berbagai keluhan warga dan segera diselesaikan, karena buat saya ketika ada warga yang menyampaikan keluhan, maka harus segera ditindaklanjuti. Ini juga untuk menguatkan program semua pelayanan harus berhenti di kelurahan. Jadi, mulai hari ini dan ke depannya, semua pelayanan harus berhenti di kelurahan,” tegasnya.

Menurut Wali Kota Eri, itu hanya sebagian kecil dari berbagai rencana yang akan dilakukannya sampai akhir masa jabatannya pada tahun 2024. Namun, sebelum tahun itu, ia harus membuat warga tersenyum dengan sumberdaya manusianya dan pendapatan per keluarganya yang meningkat, sehingga ini bisa memberikan kebahagiaan kepada keluarga-keluarga yang ada di Kota .

“Nah, setelah 100 hari ini, masih banyak yang harus kita kerjakan sampai di akhir masa jabatan saya. Harapannya adalah kebahagiaan warga , tidak ada lagi warga yang tidak bisa bekerja, tidak ada lagi pendapatannya per keluarga di bawah Rp 7 juta. Inilah kebahagiaan saya,” ujarnya.

Bagi dia, menjadi Wali Kota adalah mencari amal jariyah supaya bisa menerangi alam kubur orang tuanya nanti. “Saya selalu sampaikan bahwa saya menjadi wali kota sesuai dengan pesan orang tua saya, beliau meminta kepada saya jadilah wali kota agar bisa menciptakan amal jariyah yang nantinya akan menerangi makam Abah dan Umi,” imbuhnya.

Karenanya, ke depan ia memastikan akan menciptakan tempat-tempat baru dan pemerataan pembangunan di . Bahkan, dalam waktu dekat ia mengaku akan membuat kota heritage dan wisata air akan segera terwujud. Tujuan akhirnya adalah supaya bisa menarik tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian . “Pada akhirnya, semua pembangunan ini adalah kebahagiaan dan senyum warga terpuaskan, sehingga semuanya akan kembali kepada warga ,” katanya.

Kerja keras Wali Kota Eri dan Wawali dalam kurun waktu 100 hari pemerintahannya, terbukti telah dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Pahlawan. Berdasarkan survei persepsi publik yang dilakukan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair), 80 persen warga mengaku puas dengan kinerja Eri-.

Koordinator Peneliti dari Unair Irviene Maretha menjelaskan bahwa kerja keras Wali Kota dan Wawali dalam menangani pandemi Covid-19 juga mendapat apresiasi dari masyarakat. Berbagai peraturan konkret yang dibuat oleh pemkot dinilai mampu mengendalikan penyebaran Covid-19. “Sebanyak 81 persen warga merasa puas terhadap penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemkot ,” pungkasnya. (dra/ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO