BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jawa Timur Arumi Bachsin mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan Pemerintah Desa Klino, Kecamatan Sekar yang kini menjadi desa percontohan budi daya bunga krisan.
Kata Arumi, bunga krisan ke depan punya peluang bisnis yang bagus dan prospek, sehingga dia optimistis bisa mendongkrak pendapatan desa dan masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Bunga dengan nama ilmiah chrysanthemum ini, selain dibuat tanaman hias pekarangan juga bisa diolah menjadi minuman teh krisan. Krisan pada awalnya bunga liar, karena keindahan dan manfaat kini memiliki nilai ekonomis dan mulai dibudidayakan di Indonesia termasuk di Klino, Bojonegoro.
Arumi Bachsin menyebut, pusat potensi bunga krisan berada di Jepang sehingga dia menyarakan agar pemerintah tidak tanggung-tanggung dalam pemasarannya.
"Potensi yang ada segera dimaksimalkan dan jangan tanggung-tanggung dalam pembibitannya. Jika berhasil ke depan bisa diekspor ke negara yang membutuhkan," ujar istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak ini saat di Bojonegoro, Senin (07/06/21).
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Pembibitan bunga krisan di Desa Klino ini sudah dilakukan sejak 25 Mei kemarin. Ada sebanyak 5.000 bibit bunga krisan yang ditanam di dalam screenhouse.
"Desa Klino ini nantinya bisa menjadi desa percontohan budidaya bunga krisan, karena iklim dan ketinggian yang sesuai. Ketinggian Desa Klino kurang lebih 500 mdpl di kaki Gunung Pandan, dan cocok sebagai tempat tumbuh bunga krisan," ujar Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menambahkan.
Bibit bunga krisan itu didatangkan dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pembibitan itu juga merupakan bentuk kerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtang Yogyakarta dengan Pemkab Bojonegoro.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
"Lokasi pengembangan bunga krisan di Desa Klino sesuai dengan perencanaan kawasan, di mana ke depan akan dibangun exit tol sudetan jalur Tol Solo – Surabaya melalui Tol Ngawi, Caruban, Nganjuk - Bojonegoro," jelas Anna.
Sementara itu, luas area pembibitan sebesar 8 x 4 meter dengan menggandeng ibu-ibu Kelompok Tani Wanita Mekar Sari, Desa Klino. Pembibitan dilakukan di tanah khas desa (TKD). Jenis varietasnya antara lain, Sasikirana, Puspita Nusantara, Socakawani, Trissa Abrihorti, Kineta, Green Song, dan Shieena. (nur/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News