Serapan APBN Belum Capai Target, Syafiuddin Minta Program Padat Karya Diakomodir di Madura

Serapan APBN Belum Capai Target, Syafiuddin Minta Program Padat Karya Diakomodir di Madura H. Syafiuddin, Anggota Komisi V DPR RI.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - H. Syafiuddin, Anggota Komisi V Kementerian Perhubungan, khususnya Dirjen Darat dan Udara, untuk meningkatkan akselerasi terhadap serapan anggaran demi peningkatan ekonomi. Sebab, serapan APBN tahun anggaran 2021 sampai dengan Mei 2021 masih 25-26 persen dari target yang seharusnya 36 persen.

"Serapan anggaran belum sesuai target. Dari target 36 persen di Dirjen Darat dan Udara masih 25-26 persen, sehingga perlu akselerasi dan inovasi untuk meningkatkan target sesuai kesepakatan bersama," kata Syafiuddin saat rapat evaluasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2021 di Ruang Komisi V , Selasa (8/7/2021).

Baca Juga: Segini Gaji Pensiunan Anggota DPR RI

Politikus PKB ini mencontohkan program di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dan Bengkulu yang belum dapat dieksekusi. Padahal menurutnya, program adalah roh pemulihan ekonomi di kondisi pandemi Covid-19.

"Hal ini tidak sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Karena dengan program , akan menciptakan lapangan kerja bagi lapisan masyarakat bawah," jelas anggota asal Dapil XI Jawa Timur (Madura) ini.

Naifnya lagi, di Pulau Madura belum ada program kegiatan baik atau lainnya dari khususnya Dirjen Darat bagi masyarakat Madura. "Padahal, Madura masih ada di peta dan masuk Provinsi Jawa Timur," cetusnya.

Baca Juga: Tahun ini, Kemenhub Prioritaskan Angkutan Udara Perintis ke Wilayah 3T

"Melihat di posisi peta Dirjen Udara dan Darat, Madura masih masuk pemilihan Jawa Timur. Saat ini di peta belum ada satu pun kegiatan baik atau lainnya," sambungnya.

Karena itu, ia meminta kepada Dirjen Darat dan Udara agar Madura mendapat program kegiatan . "Agar ekonomi Madura maju, pendidikan dan kesehatan meningkat, sehingga IPM Madura terus naik," katanya.

Pasalnya, kata Syafiuddin, pembangunan Madura tidak bisa dibebankan dan dipasrahkan kepada pemerintah daerah, mengingat APBD Madura rendah, butuh sentuhan dari APBN.

Baca Juga: Ibunda Mahfud MD Wafat di Pamekasan, Tinggalkan 6 Anak, 30 Cucu dan 50 Cicit

Sementara terkai evaluasi pagu indikatif dan pagu kebutuhan tahun anggaran 2022, belum dapat dilakukan secara detil dan rinci.

"Simpang lima di Kota Semarang, beli dupa ke Kalimantan Barat, Komisi V siap membantu dan meningkatkan anggaran, tapi jangan lupa pelayanan betul-betul ditingkatkan ke masyarakat," pungkasnya Syafiuddin berpantun. (uzi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Minta Pesawat yang Bisa Mendarat di Matahari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO