Merasa Diakali Bupati Bojonegoro, Suporter Persibo Demo Tolak Abdullah-Sally dan Ancam Boikot

Merasa Diakali Bupati Bojonegoro, Suporter Persibo Demo Tolak Abdullah-Sally dan Ancam Boikot Sekitar 80 suporter Persibo Bojonegoro bersatu melakukan aksi damai di depan Gedung DPRD dan Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (14/6/21) pagi. foto: hadi bojonegoro/ bangsaonline.com

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sekitar 80 orang yang mengatasnamakan kelompok suporter Bojonegoro bersatu melakukan aksi damai di depan Gedung DPRD dan Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (14/6/21) pagi. Aksi suporter itu menolak manajemen lama yakni Abdullah Umar (CEO) dan Sally Atyasasmi (Bendahara).

Menurut suporter, manajemen lama selama tiga musim terakhir gagal membawa Bojonegoro naik kasta ke Liga 2. Selain itu, manajamen lama sudah menyatakan mundur dan menyerahkan berkas pengunduran kepada Askab PSSI Bojonegoro, KONI, dan Dispora Bojonegoro.

Baca Juga: Anniversary 97, Persebaya Undang Persibo di GBT, Eko Setyawan: Kita Bawa Pemain Baru

"Suporter menghendaki adanya manajemen baru yang siap memperjuangkan Bojonegoro, karena manajemen lama sudah menyatakan mundur. Namun suporter merasa dipingpong dalam hal ini Bupati Bojonegoro. Bupati secara diam-diam mengesahkan manajemen lama dan mendaftarkan ke Liga 3," ujar salah satu orator aksi, Arif.

Para pendemo merasa diakali Bupati Ana Muawanah. Karena itu mereka menyuarakan bahwa kelompok suporter bersatu menolak segala intervensi bupati dalam penentuan manajemen dan pengesahan manajamen Bojonegoro baru.

"Jangan mau dimonopoli bupati. Jika bupati dan Umar CS (manajemen lama) tidak terbuka dengan suporter, maka kita akan boikot semua pertandingan selamanya," tegasnya.

Baca Juga: Menang Tipis 0-1 atas Pekanbaru, Persibo Bojonegoro Lolos ke Liga 2

Kelompok suporter dari Curva Nord, Boro Mania, dan Tribun Kidul itu meminta bupati merevisi manajemen lama dan menghendaki Syukur Priyanto sebagai manajer baru sebagaimana usulan para suporter. Alasannya, Syukur punya kapasitas yang jelas untuk membawa lolos ke liga 2 dan komitmen terhadap pendanaan meski tanpa APBD.

"Tetapi apa yang terjadi, setelah kita mengusulkan Pak Syukur jadi manajer, bupati secara diam-diam menunjuk manajemen lama untuk menangani lagi," katanya.

Aksi demo suporter itu tetap menegakkan prokes pencegahan Covid-19. Masa memakai suporter semua. Aksi masa mendapat pengawalan ketat dan aksi berjalan lancar.

Baca Juga: Dua Tim Wakil Jatim Lolos 8 Besar Liga 3, Selangkah Lagi menuju Liga 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO