Harga Gabah Anjlok, Petani Minta Bupati Situbondo Turun Tangan

Harga Gabah Anjlok, Petani Minta Bupati Situbondo Turun Tangan

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Para petani di Kabupaten Situbondo menjerit. Mereka mengeluhkan harga gabah yang anjlok saat panen. Para petani pun merugi karena hasil panen tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

Pak Jaskun, Petani Dusun Ardiwilis, Kecamatan Panarukan mengatakan, anjloknya harga gabah harus menjadi perhatian pemerintah kabupaten. Pasalnya, operasional yang dikeluarkan sangat besar, sementara hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan

"Tolong petani ini diperhatikan Pak Bupati Situbondo Karna Suswandi, turun ke bawah agar tahu nasib kami di bawah. Terus terang kami ini menjerit, biaya operasional tinggi, namun ketika panen meskipun kondisi gabah bagus, ketika dijual harganya sangat murah," ungkapnya.

Ia berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk mengamankan harga gabah agar sesuai dengan HPP. Sebab, jika dibiarkan harga gabah di Situbondo terus anjlok, maka petani akan merugi. "Ini harus benar-benar dapat perhatian dari pemerintah kabupaten, sehingga petani bisa lebih meningkatkan kesejahteraannya, paling tidak pemerintah bisa menstabilkan harganya," tutur Jaskun.

Menanggapi keluhan dari para petani, Anggota DPRD Situbondo Suprapto mengatakan bahwa sudah seharusnya Pemkab Situbondo merespons keluhan masyarakat, terkait dengan anjloknya harga gabah yang merugikan petani.

Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis

"Harga gabah kualitas bagus sekarang Rp 3.800. Kalau kita kalkulasi biaya dalam 8 petak sawah itu memerlukan biaya berkisar Rp 9.250.000, sedangkan hasil panennya hanya mendapatkan sekitar Rp 9.750.000 dalam waktu 4 bulan," terang Suprapto, saat turun langsung menemui para petani di Desa Sumberkolak, Selasa (29/6/2021).

Politikus PKB Dapil VI (Kecamatan Panarukan dan Kendit) ini berharap agar OPD yang ada seperti dinas pertanian, ketahanan pangan, dinas perdagangan, dan perindustrian bisa duduk bareng, mencari solusi dan membahas anjloknya harga gabah yang dikeluhkan petani.

"Segera buang ego sektoral yang ada, segera duduk bareng antardinas yang ada, untuk memberikan terobosan-terobosan baru, agar petani di Kabupaten Situbondo lebih sejahtera dan hidup lebih layak," pungkasnya. (mur/zar)

Baca Juga: Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO