Jelang PTM, Komisi IV DPRD Tuban Temukan Ratusan Guru Belum Divaksin

Jelang PTM, Komisi IV DPRD Tuban Temukan Ratusan Guru Belum Divaksin Komisi IV melaksanakan rapat kerja dan hearing bersama Dinas Kesehatan dan RSUD dr. R. Koesma Tuban, di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Tuban, Kamis (1/7/2021). (foto: ist)

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tuban, Komisi IV melaksanakan rapat kerja dan hearing bersama Dinas Kesehatan dan RSUD dr. R. Koesma Tuban, di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Tuban, Kamis (1/7/2021).

Dalam rapat tersebut, banyak hal pembahasan yang dilakukan, baik itu tentang ketersediaan tempat tidur (bed), ruang isolasi, tenaga kesehatan, obat-obatan, dan juga oksigen.

Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban

"Termasuk pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Tuban kami bahas. Di antaranya tenaga pendidik yang harus sudah tervaksin keseluruhan," tutur Tri Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Tuban usai memimpin rapat.

Dari data yang diperoleh, dari 21.343 orang tenaga pendidik di Kabupaten Tuban, 20.709 guru sudah mengikuti vaksinasi, sedangkan ratusan tenaga pendidik sisanya belum mendapatkan vaksin.

"Untuk itu, diharapkan 634 tenaga pendidik yang belum melaksanakan vaksinasi agar segera mendatangi puskesmas terdekat, mengingat rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka," pinta Astuti.

Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power

Dalam kesempatan ini, Astuti juga mengapresiasi percepatan vaksinasi di Kabupaten Tuban. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2021, telah tervaksin sebanyak 123.242 orang. "Komisi IV sangat mengapresiasi hal tersebut. Intinya kami support langkah-langkah pemkab," tandasnya.

Selain itu, Komisi IV juga merekomendasikan kepada Dinas Kesehatan Tuban supaya melakukan komunikasi, koordinasi, kolaborasi dengan instansi terkait dalam menyikapi kasus lonjakan Covid-19.

"Selain itu, juga harus meningkatkan testing dan tracing, optimalkan peran satgas Covid-19 di tingkat desa/kelurahan, dan juga rekrutment tenaga kesehatan terlatih (relawan) dan sopir ambulans," imbuhnya.

Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"

Bahkan, pihaknya juga merekomendasikan penambahan bed (tempat tidur) untuk mengurangi beban kerja RS dan tenaga kesehatan termasuk ruang isolasi dan ICU. Menurutnya, kualitas pelayanan dalam keadaan urgent tidak boleh menolak pasien.

"Kami berharap, sistem rujukan di puskesmas dan membuat buat RS khusus Covid-19, dalam hal ini disepakati RSUD Ali Mansyur Jatirogo," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinkes Tuban Bambang Priyo Utomo menjelaskan, pihaknya akan melihat laju perkembangan kasus Covid-19 dalam sepekan ke depan. "Jika dalam sepekan ke depan masih ada lonjakan, kami siapkan ruang perawatan khusus di Puskesmas Rengel dan Puskesmas Bangilan, masing-masing 10 kamar," tutur Bambang.

Baca Juga: Ini Kata Komisi I DPRD Tuban saat Tinjau Jalan Desa Leran Wetan yang Rusak Akibat Kendaraan Tambang

Tak cukup sampai di situ, jika masih penuh, maka pihaknya memastikan RSUD Ali Mansyur sebagai RS pusat rujukan pasien Covid-19 sebagaimana rekomendasi Komisi IV. "Jika kondisi darurat, RSUD Ali mansyur akan kami jadikan sebagai pusat rujukan pasien Covid-19," tutupnya. (gun/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Bocah di Tuban ini Punya Nama 19 Suku Kata, Orang Tua Kesulitan Urus Akta Lahir':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO