BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tukinem (85), warga Desa Boro Kecamatan Selorejo kini bisa bernapas lega. Dia tidak perlu lagi khawatir tentang kondisi rumahnya yang nyaris roboh akibat gempa bumi. Kini rumah janda lansia itu sudah berdiri kokoh. Bahkan lantai rumah yang dulu hanya berupa tanah, kini sudah diganti keramik.
"Diinisiasi Polres bersama rekan-rekan TNI, kami ingin menumbuhkan gotong royong masyarakat sekitar untuk membantu Mbah Tukinem. Hasil gotong royong yang kami lakukan, akhirnya mampu merenovasi rumah milik Mbah Tukinem dan dapat kita selesaikan hanya dalam waktu sekitar 16 hari," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela, saat penyerahan rumah kepada Mbah Tukinem yang telah selesai diperbaiki, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
Leo menambahkan, meski dinisiasi oleh Polres Blitar, namun banyak pihak yang kemudian ikut andil dalam mensukseskan renovasi rumah milik Mbah Tukinem, baik dalam bentuk dana dan tenaga.
"Yang menakjubkan adalah bantuan tenaga dari warga sekitar. Saya baru meyakini bahwa budaya gotong royong di masyarakat kita itu sebenarnya masih kuat. Begitu ada inisiasi dari kami, mereka kemudian langsung ikut membantu," papar kapolres.
Di seluruh wilayah Kabupaten Blitar ada banyak rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa, dengan momentum ini dia berharap rasa kebersamaan masyarakat tercipta sehingga mempunyai inisiatif membangun atau membantu warga yang tertimpa musibah.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Tukinem menceritakan kondisinya selama menempati rumah miliknya. Tukinem yang asli warga Boro dulu pernah merantau ke Aceh. Ia kemudian pulang ke kampung halamannya setelah sang suami meninggal. Ditambah lagi dua anak dan beberapa cucunya hilang saat bencana gempa dan tsunami menerjang Aceh 2004 lalu.
Saat kembali ke Desa Boro, ia mengaku tidak memiliki uang yang cukup untuk membangun rumah yang cukup kuat. Bangunan rumah milik Tukinem hanya berupa dinding batako tanpa besi penguat maupun semen yang memadai. Sehingga saat gempa melanda, bangunan rumah miliknya roboh.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Saat gempa Malang 10 April 2021 salah satu sisi rumah Tukinem roboh. Beberapa dinding juga retak. Belum sempat direnovasi, gempa kembali mengguncang pada 21 Mei 2021. Tapi Tukinem tetap bertahan di rumah itu. Bahkan ketika Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi rumahnya sehari pasca gempa dan memintanya tinggal di rumah saudaranya, dia juga tidak mau tinggal di rumah anak bungsunya, dengan alasan tak mau merepotkan.
Usai menceritakan pengalaman hidupnya, Tukinem berterima kasih kepada semua pihak yang membantunya, terutama Polres Blitar.
"Matur suwun sanget pak polisi (terimakasih banyak pak polisi)," kata Mbah Tukinem saat Kapolres Blitar menyerahkan kunci rumah barunya. (ina/ns)
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News