SIDOARJO (BangsaOnline) - Perum Bulog Divre Jatim kembali menggelar operasi pasar di Pasar Tradisional Larangan, Kamis (5/3). Menariknya, kualitas beras lebih bagus dibandingkan operasai yang sama sepekan silam karena berasnya mangkak dengan warnanya agak kekuning-kuningan. Kali ini beras yang digelontor jenis beras medium IR 64 dengan warna putih bersih.
Puluhan pengunjung berbondong-bondong menghampiri truk yang mengangkut beras dalam operasi pasar tersebut. Mereka rela berdesakan mengantri demi mendapatkan beras yang dijual dengan harga Rp 7.300 perkilogram tersebut. Dalam sekejap, 2 truk yang membawa 10 ton beras, ludes.
Baca Juga: Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan saat Operasi Pasar
Dalam operasi pasar tersebut, Gubenur Jawa Timur H Sukarwo beserta Kepala Bulog Divre Jatim Witono dan Wabup Hadi Sutjipto melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan operasi pasar tersebut. Walaupun hanya sebentar, Pakde Karwo menyempatkan diri dialog dengan para pedagang di pasar larangan.
Dalam sidak di Pasar Tradisional Larangan tersebut ditemukan harga beras masih tergolong mahal. Pakde Karwo menilai, selera masyarakat Sidoarjo cukup tinggi.
"Warga Sidoarjo itu, beras yang dikonsumsi cukup tinggi, bukan premium tapi beras super. Makanya harga beras di Sidoarjo masih tinggi," katanya.
Baca Juga: Operasi Pasar Beras Murah di Kantor Kecamatan Kota Kediri Diserbu Warga
Rata-rata beras yang digunakan masyarakat Sidoarjo itu adalah beras super sekelas mentik, harganya sekitar Rp 12 ribu. Hal itu yang menjadi harga beras di Sidoarjo masih mahal.
Selain memantau harga beras, Soekarwo juga melihat langsung operasi pasar beras murah yang dilakukan Bulog Divre Jatim. Ia minta kepada Bulog agar terus melakukan pendistribusian beras ke seluruh daerah, untuk menstabilkan harga beras.
Terpisah, Kabid Perindag Koperasi, UKM Kabupaten Sidoarjo, Tjarda menerangkan, bahwa operasi pasar terus dilakukan sampai harga beras di pasaran kembali normal.
Baca Juga: Pj Bupati Pamekasan Tinjau Langsung Turunnya Harga Beras di Pasar
"Bulog sebarkan sekitar 20 ton untuk operasi pasar di dua titik yakni di Pasar Larangan dan di Jabon. Akan terus dilakukan sampai pada stabilnya harga beras di pasaran," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News