GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengajak semua aparatur pemerintahan di Kabupaten Gresik menjalankan amanah sebaik-baiknya untuk menangani pandemi Covid-19 di era Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Hal itu diungkapkan oleh AKBP Arief saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) penanganan Covid-19 di masa PPKM Darurat bersama Bupati Fandi Akhmad Yani, Wabup Bu Min, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, kepala OPD, camat, serta kepala desa dan lurah di Kecamatan Kebomas, Gresik, dan Manyar, di Kantor Kecamatan Kebomas, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Kapolres mengimbau kepala desa agar tak ragu atau takut menggunakan anggaran yang diperkenankan untuk penanganan Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan. "Desa atau kepala desa harus bisa manfaatkan sebaik-baiknya DD untuk penanganan Covid, minim 8 persen. Silakan digunakan dengan benar," ujarnya.
"Kami jamin tak akan diperiksa jika benar digunakan untuk penanganan covid dengan benar. Justru kalau tak di-refocusing untuk penanganan covid dan ada temuan, bisa dilakukan pemeriksaan," sambungnya.
Menurutnya, kepala desa dan lurah adalah ujung tombak pemerintahan di tingkat hulu. Karena itu ia berharap bisa menjalankan penanganan Covid-19 di lingkup wilayahnya dengan baik
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Dalam kesempatan ini, Arief juga mengajak seluruh pihak terus menegakkan protokol kesehatan, mengintat saat ini Kabupaten Gresik berada di zona merah Covid-19.
"Tegakkan prokes Covid-19. Tak boleh abai. Saat ini, PPKM Darurat. Belum tahu setelah selesai tanggal 25 Juli," sebutnya.
"Mari kita jalankan dengan baik PPKM Darurat ini. Insya Allah dengan menjalankan PPKM Darurat dengan baik, prokes ditegakkan. Mudah-mudahan secepatnya kita akan keluar dari pandemi," pungkasnya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Sementara Wabup Aminatin Habibah mengingatkan rumah sakit (RS) maupun puskesmas agar tak menolak pasien. "Jangan sampai ada penolakan pasien di puskesmas maupun RS, akan membuat down pasien," pesan Bu Min.
"Pemerintah sudah menyiapkan 17 RS rujukan, Stadion Gelora Joko Samudro, dan 5 puskesmas khusus untuk penanganan Covid," sambung Bupati Fandi Akhmad Yani.
Di RS dan puskesmas tersebut, telah disiapkan fasilitas khusus untuk penanganan ibu hamil (bumil). Termasuk bumil yang positif Covid-19. "Semua sudah kami siapkan. Manfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal," pintanya.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Bupati juga meminta kepala desa maupun lurah sigap dalam menangnan warga yang terpapar Covid-19. "Harus ada kolaborasi antara kades, lurah, dengan RW dan RT dalam penangan covid. Kalau membutuhkan rujukan langsung koordinasi dengan puskesmas atau posko darurat," pintanya.
Senada, Dandim 0817 Letkol Inf. Taufik Ismail juga meminta agar kades, lurah, RT, RW, serta warga sekitar untuk memantau warga yang menjalani isolasi mandiri. "Harus terus dipantau. Ditanya kondisinya. Ditanya apa kebutuhannya. Jangan dibiarkan," ujarnya.
Hal itu, kata Taufik, untuk mencegah adanya isoman yang meninggal karena tidak adanya pengawasan dan pemantauan. "Setelah kami evaluasi adanya isoman yang meninggal lantaran kurang perhatian dan pengawasan. Makanya, terus diawasi untuk mengeliminir kematian isoman," pintanya.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Dandim menambahkan, tren kenaikan Covid-19 di Kabupaten Gresik masih tinggi. Ia berharap posko darurat bisa terus disiagakan hingga kasus Covid-19 melandai.
"Di Jawa Timur saat ini zona merah. Tinggal 3 kabupaten di kepulauan yang tak zona merah. Segala upaya harus dilakukan untuk bisa keluar dari pandemi. Jika ada persoalan bisa dipecahkan bersama," pungkasnya. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News