Dikira Dirazia, Nenek Penjual Peyek di Sidoarjo Malah Dikasih Sembako dan Uang Tunai

Dikira Dirazia, Nenek Penjual Peyek di Sidoarjo Malah Dikasih Sembako dan Uang Tunai Nenek Umi saat ditemui di rumahnya.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Keluhan Nenek Umi (92), penjual peyek di Jalan Diponegoro, yang mengaku sepi pembeli di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, direspons oleh Polresta .

Melalui Satlantas, Polresta memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai kepada Nenek Umi.

Baca Juga: Jelang Ibadah Natal 2024, Polisi Gelar Patroli Obvit dan Cek Pengamanan Gereja di Sidoarjo

Kasatlantas Polresta Kompol Wikha Ardilestanto mengatakan, pihaknya mengetahui keluhan Nenek Umi tersebut dari unggahan di instagram dan youtube.

“Kami menelusuri dan menemukan rumahnya. Kita berikan bantuan berupa sembako dan uang tunai yang berasal dari program Rabu Sedekah, untuk membantu masyarakat tidak mampu yang terdampak program PPKM Darurat,” jelas Wikha, Kamis (22/7/2021).

Sebelumnya, video Nenek Umi viral setelah diunggah di media sosial oleh salah satu warga. Dalam video tersebut, dia menangis karena peyek dagangannya tidak laku dalam beberapa hari terakhir, karena Jalan Diponegoro tempatnya berjualan ditutup. “Kalau dagangan saya tidak laku, terus saya makan apa,” ucapnya.

Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi

Saat ditemui di rumahnya di RT 09, RW II Kelurahan Lemahputro, Kecamatan Kota, Nenek Umi bercerita, dirinya sempat berontak dan menangis keras saat seorang polwan memegang tangannya.

“Saya mengira saya dicakup dan dibawa ke panti sosial. Ternyata mbak polisi baik hati tersebut mengantarkan saya pulang ke rumah dan memberi batuan,” terangnya.

Nenek Umi melanjutkan, dirinya sudah tiga tahun terakhir berjualan peyek buatannya sendiri itu di Jalan Diponegoro. Ia berangkat sehabis subuh dan beranjak pulang sekitar pukul 09.00 WIB. Setiap hari, ia membawa 50 bungkus peyek yang ia jual Rp 2.000 per bungkusnya.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Gelar Gebyar Polisi Sahabat Anak

“Meskipun untungnya sedikit tapi tidak apa-apa. Sewu-sewu pokok mambu,” kata dia.

Sejatinya, oleh anak-anak-anaknya, ia disuruh berhenti berjualan. Namun semangatnya jauh melebihi tubuh ringkihnya. Tanganya terlihat bergetar. Untuk berjalan jauh, ia mengaku tidak mampu.

“Kalau berdiam diri di rumah, mungkin sudah lama saya mati. Badan ini harus tetap bergerak. Laku atau tidak laku, saya tetap berjualan,” imbuhnya. (cat/ian)

Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO