Sementara itu, Wabup Bu Min mengaku senang karena pemerintah bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. "Beras sudah ada. Tinggal pembagiannya. Untuk itu, saya minta pendamping PKH segera menyalurkan," ujarnya.
Wabup Bu Min meminta pendamping PKH bisa memilah penerima bantuan karena yang terdampak Covid-19 cukup banyak. "Semoga bantuan terus mengalir," harapnya.
Ia juga meminta agar para PKL diprioritaskan, termasuk pekerja seni, para penceramah, dan profesi lain yang terdampak PPKM. "Sekarang boleh ngopi (di warung) cuma 20 menit," katanya.
Bu Min mengamini pernyataan Gus Yani, bahwa Pemkab Gresik terus berupaya maksimal membantu warga terdampak PPKM darurat. Nantinya, juga akan ada tambahan bantuan dari Korps Korpri. Selain itu, dirinya bersama bupati juga akan memberikan gajinya untuk warga terdampak Covid-19.
"Insya Allah dengan jalan kebersamaan, kesulitan bisa disanggah bersama-sama. Kami minta camat, lurah, kades, dan lainnya bekerja sama," pungkasnya.
Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Gresik Sentot Supriyohadi menambahkan, bantuan sebanyak 86.453 ton beras dari Kemensos RI tersebut akan dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) sebanyak 47.765 orang, dan bantuan sosial tunai (BST) sebanyak 38.688 orang. Masing-masing KPM mendapatkan beras 10 kg.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dandim 0817 Letkol Inf. Taufik Ismail, Kepala Disparbud Agustin H. Sinaga, Plt. Asisten I Tursulowanto Harijogi, Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Surabaya Utara Nur Juliansa Rahman, Camat Kebomas Miftahul Huda, Sekcam Kebomas Zainul Arifin, Camat Gresik Purwanto, Camat Manyar Nadlelah, Ketua Posko Darurat Covid-19 Gresik Zainal Abidin, dan Koordinator Pendamping PKH Lestari Widodo. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News