JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kesadaran masyarakat tentang kepatuhan protokol kesehatan Covid-19 di Kabupaten Jember kian hari mulai meningkat. Hal itu sangat diapresiasi oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, seiring dengan keluarnya SE Imendagri No. 27 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, dan 2 Jawa-Bali yang menyebutkan Kabupaten Jember menjadi salah satu kabupaten yang statusnya turun menjadi level 3.
Artinya, beberapa kegiatan yang sebelumnya dilarang oleh pemerintah saat ini sudah mulai dilonggarkan kembali, seperti aktivitas salat berjemaah di masjid, serta kegiatan perniagaan, toko, dan UMKM.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Namun, kelonggaran yang dilakukan oleh pemerintah itu bukan berarti bebas untuk melakukan suatu kegiatan seperti sebelum ada Covid-19, melainkan masyarakat harus tetap melakukan upaya pencegahan Covid-19. Bahkan, pemerintah akan lebih memasifkan lagi upaya-upaya yang sudah dilakukan sebelumnya, seperti penyemprotan disinfektan beserta kegiatan tracing di tingkat kecamatan maupun di desa.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bahwa semaksimal apa pun pencegahannya jika tanpa diikuti dengan kerja sama yang baik dari masyarakat, maka akan sulit untuk memutus mata rantai peredaran Covid-19 di Bumi Pandalungan (menuju level yang lebih rendah lagi).
"Kami akan memasifkan kembali, agar statusnya menjadi level 2. Tujuannya bukan untuk mencari juara, tapi jika tidak diimbangi dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan maka bukan tidak mungkin akan kembali melebar lagi (peredarannya), dan ini akan mengganggu perekonomian terhadap masyarakat," kata Bupati Hendy di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Selasa (3/8/2021).
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
"Hari ini kita di posisi level tiga akan kita pertajam lagi, bukan kita kendori, kami akan lebih masifkan lagi upaya pencegahannya," imbuhnya.
Menurutnya, konsep penanganan sebelumnya hanya 75 persen lebih banyak di hilirnya, seperti penyediaan fasilitas untuk isoman dan menyediakan tempat tidur khusus bagi pasien dan semua fasilitas yang sudah disiapkan (menunggu pasien datang). Namun, untuk ke depan pola pencegahannya akan diubah dan dimulai dari hulu.
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
"Nah sekarang kita balik konsep itu, sebelumnya dari hilir sudah lengkap, maka ke depan akan kita ubah konsepnya, kita akan lebih masifkan di pencegahannya, seluruh unsur pemerintahan dari tingkat kecamatan hingga desa, RT, dan RW juga kita libatkan turun lapangan untuk menyosialisasikan tentang swab, karena ke depan kita akan menyelenggarakan swab setiap harinya kepada warga sebanyak 3 ribu lebih," tutur bupati murah senyum itu.
"Tujuannya adalah untuk mendeteksi lebih awal kepada warga yang terpapar, sebab dengan cara tracing itulah kita dapat mengetahui warga yang kena Covid-19," pungkasnya. (adv/yud/eko/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News