SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perempuan Tani (Pertani) HKTI Jawa Timur melakukan giat dampingan (pendekatan) ke petani, salah satunya tandur bareng. Kegiatan ini sudah dilakukan di beberapa wilayah, di antaranya Malang, Mojokerto, dan Lamongan belum lama ini.
“Setiap petani di mana pun pasti memiliki cara dan strategi, namun kami juga berikhtiar turut membantu dengan cara mencoba paket pupuk hayati organik selama proses tanam mereka,” tutur Ketua Pertani Jatim, Lia Istifhama, Selasa (10/8).
Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program
Lia yang didampingi beberapa pengurus Pertani HKTI Jatim, seperti Shofi Shofiyah, Enny Hayati, Siti Fatimah Kurniasari, Fitriani Permatasari, dan Evana, secara lugas menyampaikan apresiasinya.
Lia melanjutkan, dengan mendengar secara langsung kisah perjuangan petani dan turun langsung dalam tandur, maka pihaknya mengakui bahwa petani adalah teladan sebuah resiliensi, ketangguhan.
"Acara tandur tersebut juga menggali fakta lapangan yang dihadapi petani selama proses tandur hingga panen. Ketua Umum Dian Novita Susanto selalu mengingatkan agar Pertani selalu ada untuk petani," ujar perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu.
Baca Juga: Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
Mahmud, petani milenial asal Dusun Pandantoyo mengaku karena faktor banjir, petani setempat hanya mampu memiliki musim tanam padi setahun sekali. Selebihnya, wilayah pertanian digunakan untuk tambak ikan karena tidak bisa difungsikan untuk bercocok tanam.
"Risiko gagal panen tambak juga tetap menjadi kekhawatiran petani karena ancaman banjir," pungkas Mahmud. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News