SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiada hari tanpa muallaf. Itulah pemandangan di Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya. Banyak sekali para muallaf berikrar dua kalimat syahadat di masjid yang dibangun atas gagasan Kolonel TNI (purn) Sunarto Sumoprawiro, Wali Kota Surabaya (1994-2002) itu.
Kali ini dua milenial putri. Yaitu Poppy Triyani Ningtyas JK yang semula beragama Kristen. Ia kemudian mendapat hidayah dan masuk Islam. Poppy kelahiran Surabaya 19 April 1992.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Lalu Feroline Bella Falencia yang juga beragama Kristen. Feroline Bella juga mendapat petunjuk sehingga menemukan kebenaran agama Islam. Feroline kelahiran Surabaya 2 Oktober 1995.
Dua milenial putri itu ikrar dua kalimat syahadat dibimbing oleh KH Ahmad Nasikh Hidayat, imam masjid al Akbar Surabaya seusai salat Jumat (17/9/2021).
“Apakah sudah salat,” tanya Kiai Nasikh Hidayat. Dua milenial itu menggeleng.
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
“Belum. Masih belajar,” jawab mereka.
Begitu juga ketika ditanya apakah sudah bisa melafalkan dua kalimat syahadat. Mereka mengaku masih baru belajar.
Karena mereka belum bisa melafalkan dua kalimat syahadat, maka Kiai Nasikh Hidayat kemudian menuntun mereka satu per satu dan kata demi kata.
Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW
“Asyhadu alla ilaha illallah. Waasyhaduanna muhamadurrasulullah. Saya bersaksi, sungguh tak ada tuhan selain Allah. Dan saya bersaksi, sungguh Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” kata Kiai Nasikh Hidayat.
Para muallaf itu mengikuti kata demi kata secara perlahan namun dengan suara keras. Alhamdulillah lancar.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
“Sampean sekarang sudah jadi muslimah,” kata Kiai Nasikh Hidayat. Wajah para milenial itu langsung cerah dan berbinar. Mereka tampak plong.
Usai ikrar dua kalimat syahadat, Kiai Nasikh Hidayat memimpin doa yang diamini oleh dua muallaf itu serta para saksi dan jemaah salat Jumat yang belum pulang.
Para muallaf itu juga menandatangani surat keterangan bahwa mereka telah masuk Islam. Surat keterangan itu juga ditandatangani para saksi dan Kiai Nasikh Hidayat selaku pembimbing.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Yusuf dan Jihan, Khofifah: Sebuah Kehormatan yang Luar Biasa
Ustad Kholik Idris, Kepala Bidang Ibadah dan Dakwah Masjid Al Akbar Surabaya, kemudian memberikan cendera mata yang dibagikan oleh Kiai Nasikh Hidayat kepada dua milenial yang tampak berbahagia itu. Cendera mata itu berisi mukena, al Quran dan buku-buku pelajaran tentang Islam.
Sebelumnya, Ustadz Kholik Idris kepada BANGSAONLINE.com menuturkan bahwa para muallaf itu tidak dilepas begitu saja. Tapi mendapat bimbingan lanjutan di Masjid Al Akbar Surabaya.
Baca Juga: Keunggulan Tafsir Al Jailani Dibedah, Khofifah Berterima Kasih ke Syeikh Fadhil
Menurut dia, ada ruangan khusus di masjid yang diresmikan Gus Dur pada 10 Nopember 2000 itu untuk membimbing para muallaf. Mereka mendapat pengajaran dan bimbingan tentang agama Islam.
Pantauan BANGSAONLINE.com, belakangan para muallaf kian banyak yang masuk Islam lewat masjid Al-Akbar. Bahkan juga para bule dan kulit hitam dari Jerman, Amerika, Eropa dan negara-negara Asia. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News