GRESIK, BANGSAONLINE.com - Proyek penataan 7 ruas jalan di kawasan kota lama di Kecamatan Gresik segera dimulai. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Achmad Washil Miftachul Rachman menyatakan proyek tersebut sudah masuk Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian PUPR tahun 2021.
"Sudah masuk di DIPA Kementerian. Saat ini sudah akan proses lelang," kata Washil kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Menurut Washil, penataan 7 ruas kawasan kota lama Gresik tersebut akan dilakukan secara multiyears (berkesinambungan). Pada tahun 2021 dianggarkan oleh kementerian sebesar Rp 48 miliar.
"Jadi, anggarannya dari pemerintah pusat semua. Multiyears," terang salah satu calon Sekda Gresik ini.
Washil lebih jauh menyatakan, 7 ruas jalan tersebut akan menjadi kawasan eksotis, dan instragamable. Tujuannya, untuk menata kawasan kota lama Gresik agar memiliki destinasi wisata jalan-jalan yang indah dan tertata apik.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Ketujuh jalan itu adalah, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Agus Salim, Jalan KH Zuber, Jalan Malik Ibrahim, Jalan Setiabudi, Jalan AKS Tubun, dan Jalan di Kramat Inggil, semuanya di Kecamatan Gresik.
Proyek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 48 miliar tersebut sudah dilakukan sosialisasi. Proyek akan mulai dikerjakan pemerintah pusat November-Desember 2021 dengan memakan waktu sekitar setahun atau rampung pada tahun 2022.
Sementara Kasi Perencanaan Bidang Bina Marga DPUTR Gresik, Wawan Iswahyudianto, mengatakan proyek tersebut sudah disosialisasikan kepada warga di sepanjang Jalan Basuki Rahmat.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Untuk di Jalan Basuki Rahmat, kata Wawan, dikanan dan kirinya akan diberi trotoar atau pedestrian untuk pejalan kaki seluas 6-7 meter. "Jadi, kanan dan kiri di Jalan Basuki Rahmat trotoarnya akan diperluas (diperlebar) antara 6-7 meter. Box culvert yang ada akan dibuat tertutup semua untuk pedestrian," jelasnya.
Menurutnya, semua infrastruktur akan dibuat model kolonial mulai dari lampu, tanaman, dan aksesoris penunjang lain. Gardu Suling juga akan dipercantik, sehinga bisa dibuat selfie pengunjung.
Untuk pohon-pohon peneduh di kanan dan kiri jalan, rencananya akan dipertahankan. "Ada yang direncanakan sebagian diremajakan, kemudian ditanam pohon lain seperti tabebuya, dan jenis lain," bebernya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Sedangkan Jalan Agus Salim akan disulap menjadi kawasan Arab. Kemudian kawasan Jalan Setiayabudi sekitar Klenteng akan disulap menjadi kawasan Pecinan.
Proyek penataan tujuh kawasan tersebut selain untuk mempercantik, juga untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar.
"Nanti pemilik rumah di sekitar jalan bisa manfaatkan rumahnya untuk berjualan. Namun, tak boleh buka bedak, tenda jualan di areal sudah ditata, karena hanya untuk pejalan kaki. Nanti akan ada petugas satpol PP yang akan patroli di kawasan-kawasan tersebut untuk menertibkan masyarakat yang melanggar," pungkasnya. (hud/ns)
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News