MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto H Muhammad Al Barra (Gus Barra) memborong puluhan buah melon saat berkunjung ke area Wisata Green House Petik Buah Melon milik Fatihur Munir, warga Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Minggu (26/9/2021).
Kedatangan Gus Barra di Wisata Green House Petik Buah Melon itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat setempat yang kebetulan sedang mengunjungi area wisata tersebut. Mereka saling menyapa dan mengajak Gus Barra untuk berswafoto.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Didampingi Wakil Ketua DPRD Mojokerto H Soleh, Camat Trowulan, serta kepala desa setempat, Gus Barra ikut memetik sendiri buah melon merah yang lagi laris di pasaran nasional hingga internasional itu.
Gus Barra juga memborong puluhan buah melon yang kemudian dibagikan ke masyarakat yang kebetulan berada di lokasi area wisata.
Warga pun sangat senang mendapatkan buah melon gratis berukuran jumbo dari Gus Barra.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
Di samping melakukan aksi borong buah melon, Gus Barra juga memborong dagangan gorengan dan es di area wisata petik buah melon.
Sementara Fatihur Munir, pemilik Wisata Green House, berharap Pemkab Mojokerto bisa membantu pengembangan wisata berbasis pertanian atau agrowisata..
"Saya berharap pemerintah daerah bisa bekerja sama bagaimana kita mengembangkan pertanian modern, terutama (sistem) green house, dan juga kita mengembangkan wisata berbasis pertanian. Yang artinya, sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui," katanya.
Baca Juga: Ratusan ASN Kabupaten Mojokerto Ikuti Senam Massal Peringatan HUT Korpri ke-53
Menurut mantan pegawai honorer Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto itu, wisata pertanian sangat potensial untuk memberdayakan masyarakat setempat.
(Gus Barra sedang mencicipi buah melon di lokasi wisata green house)
Baca Juga: Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Mojokerto Gelar MTQ II
Ia menjelaskan, selama ini membudidayakan buah melon berjenis sakata glamour. Keuntungan yang didapat cukup besar. Bahkan pangsa pasarnya luas, sampai ekspor ke luar negeri. Sekali panen, Fatihur Munir mengaku bisa memetik 1,5 ton melon.
"Pangsa pasarnya banyak, bisa ke supermarket atau kita bisa ekspor ke luar negeri. Tapi harus sesuai spesifikasi dari pihak buyer (pembeli). Sementara ini, saya masih di Asia, terutama Malaysia," terangnya.
Menanggapi hal itu, Gus Barra mendukung penuh adanya wisata berbasis pertanian untuk pemberdayaan dan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga
"Wisata pertanian atau wisata petik buah ini nanti kita bisa melibatkan antar dinas pertanian dan pariwisata. Kita berharap bahwasannya wisata seperti ini ada banyak lagi di Kabupaten Mojokerto," terangnya.
Gus Barra mengaku mengetahui perkebunan buah melon atau wisata petik melon tersebut dari media sosial, sehingga ia menyempatkan diri untuk mengujunginya. Ia mengaku tertarik ada seorang petani di Mojokerto mengembangkan sistem green house.
"Yang menjadi menarik adalah melon ini ditanam dengan cara green house. Minim dengan hama dan dengan nilai jual yang sangat tinggi. Beda di sini, antara petani biasa dan petani yang memiliki keilmuan. Sehingga market atu penjualannya lebih tinggi dari petani biasa," bebernya.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Iin Rizkia, salah seorang pengunjung wisata petik melon mengaku sangat setuju jika Pemkab Mojokerto membuat wisata baru berbasis pertanian. "Ya, saya sangat setuju ada wisata baru," ucapnya.
Iin baru pertama kali masuk perkembunan, ia mengaku senang bisa memetik buah melon secara langsung. "Baru pertama kali ini, belum pernah mencoba melonnya," pungkasnya. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News