Jual Sapi, Korban Tanah Longsor di Pakel Banyuwangi Bangun Rumah Sendiri, Kecewa dengan Pemkab

Jual Sapi, Korban Tanah Longsor di Pakel Banyuwangi Bangun Rumah Sendiri, Kecewa dengan Pemkab Bunai dan istri di depan rumahnya yang terbangun hasil dari jual sapi serta bantuan dari partai-partai, NU, Muhammadiyah, kerabat dekat, dan para donatur lainnya.

"Saya disuruh cepat pindah domisili di Desa Bayu. Alasannya mau disurvei oleh pemerintah (Pemkab ). Tetapi setelah pindah, tidak ada yang menyurvei dan bantuan tak kunjung datang," keluhnya.

Kini, pria paruh baya itu pun hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk membantu keluarga besarnya. Karena rumah yang ditinggalinya saat ini berukuran kecil, namun harus ditinggali oleh orang tuanya, dirinya, dan istrinya beserta anak dan menantunya.

Saat dikonfirmasi soal pengakuan Bunai yang dipaksa pindah domisili oleh oknum bawahannya, Kepala Desa Pakel, Mulyadi membantahnya. Menurutnya, kepindahan Bunai karena kemauannya sendiri.

"Tidak ada yang maksa, itu kemauannya sendiri pindah ke Desa Bayu, Kecamatan Songgon," kata Mulyadi di Kecamatan Licin beberapa waktu lalu.

Untuk bantuan material bangunan, kata Mulyadi, proposalnya sudah diajukan. Namun diduga terkendala administrasi yakni perbedaan domisili tersebut, sehingga bantuan belum terealisasi.

Hartono, Camat Licin menginstruksikan bawahannya tersebut untuk berkoordinasi ke Desa Bayu dan instansi terkait supaya bantuan bahan bangunan dari pemerintah dapat terealisasi.

"Coba koordinasikan ke Desa Bayu, Songgon, dan instansi terkait," perintah Camat Hartono kepada Kepala Desa Pakel Mulyadi. (guh/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO