KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dugaan praktik pungutan liar (pungli) di SMA Negeri (SMAN) 3 Batu berupa penarikan sumbangan untuk pembangunan gedung baru yang dikeluhkan wali murid kelas X mendapat tanggapan dari pihak komite sekolah. Ketua Komite SMAN 3 Batu, Suliatim, merasa tidak dilibatkan terkait hal tersebut.
"Sebelumnya memang kami di komite sempat diajak berdialog terkait rencana penambahan gedung kelas, karena memang kelas di sini (SMAN 3 Batu) kurang. Tapi saya selaku ketua komite tidak ada dalam pertemuan yang dimaksud," ujarnya, Minggu (10/10).
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Sisir Kota Batu Ludes Terbakar
Ia menuturkan, dalam pertemuan yang sebenarnya pembagian rapor itu, seharusnya melibatkan komite sekolah selaku perwakilan dari wali murid SMA Negeri 3 Batu.
"Kami menyesalkan mengapa hal sensitif seperti penggalangan dana ini disampaikan kepada wali murid tanpa mengundang kami sebagai wakil dari orang tua siswa itu sendiri," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 3 Batu, Ritul Idha Djarwati, mengatakan bahwa pihaknya tidak bermaksud untuk meminta uang kepada wali murid. Ia berdalih, pungutan kepada wali murid itu baru sebuah wacana.
Baca Juga: Kontribusi Aktif dalam Penyelenggaraan Statistik Sektoral, BPBD Kota Batu Sabet 2 Penghargaan ini
"Memang sebelum pembagian rapor, saya menyampaikan (kepada wali murid) tentang rencana penambahan gedung kelas. Namun itu hanya sekadar wacana saja," kata Idha saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.
Soal aduan wali murid yang keberatan dengan tarikan sumbangan tersebut, ia menyerahkan sepenuhnya kepada komite dan wali murid SMAN 3 Batu untuk mendiskusikannya. Menurutnya, pihak sekolah berinisiatif melakukan pungutan untuk pembangunan gedung baru, agar tidak merepotkan pemerintah.
"Saya memahami jika komite sekolah yang memiliki wewenang untuk mengumpulkan sumbangan dari wali murid. Sekali lagi, pada momentum pembagian rapor saya hanya sekadar menyampaikan (wacana penarikan sumbangan)," tuturnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Lokasi Longsor di Giripurno, BPBD dan DPUPR Gercep Bantu Material
"Jika bicara kebutuhan, sekolah kami banyak harus berbenah. Bahkan kantin harus kami jadikan ruang guru, karena ruang guru dipakai kelas. Di sinilah kami melibatkan komite untuk musyawarah," paparnya menambahkan.
Idha berharap, pemberitaan terkait dugaan pungli di SMAN 3 Batu segera berhenti, dengan mempertimbangkan psikologis siswa.
"Saya mohon dengan sangat, jangan salah paham dengan maksud kami. Semua yang kami wacanakan adalah untuk kebaikan siswa dan kemajuan sekolah. Saya tidak akan menyentuh uang dari komite sedikit pun," ucap Idha. (asa/mar)
Baca Juga: Longsor Akibat Hujan Terjang Rumah Warga di Kota Batu, BPBD Keluarkan Sejumlah Rekomendasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News