Optimis Turunkan Level PPKM, Pemkab Kediri Pantau Tiap Kecamatan

Optimis Turunkan Level PPKM, Pemkab Kediri Pantau Tiap Kecamatan Dari kiri: Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto; Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana; dan Kapolres Kediri, AKBP Lukman Cahyono, saat rapat koordinasi daerah di Pendopo Panjalu Jayati. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus menggenjot penurunan angka Covid-19 di wilayahnya. Berdasarkan aturan dari Kemendagri, ada syarat terkait aturan penetapan PPKM berbasis level di setiap daerah, yakni cakupan vaksinasi.

"Yang menjadi perhatian bagi Bapak Ibu Camat, saya minta untuk dilakukan evaluasi secara berkala di kecamatan-kecamatan mana saja yang masih dianggap rendah (cakupan vaksinasi)," kata Bupati Hanindhito Himawan Pramana saat menggelar rapat koordinasi daerah terkait hal tersebut bersama anggota Forkopimda, Satgas Covid-19, serta jajaran camat yang diundang melalui virtual, Senin (11/10) sore.

Dalam rakor tersebut, terungkap sejumlah kecamatan di Kabupaten Kediri dengan cakupan vaksin di bawah angka 10 persen, sehingga wilayah tersebut masih berada di PPKM level 3.

Dengan demikian, ia memberi arahan kepada setiap camat agar terus menggiatkan vaksinasi. Selain itu, evaluasi secara berkala kepada beberapa kecamatan yang cakupan vaksinasinya masih di bawah 35 persen juga dilakukan oleh Pemkab Kediri.

“Ada beberapa kecamatan yang sudah cukup tinggi dan patut diapresiasi. Seperti Kecamatan Kunjang,” tuturnya.

Ia memaparkan, terdapat 5 kecamatan yang sudah mencapai angka percepatan vaksinasi dengan baik, yakni Pare, Pagu, Kunjang, Papar, dan Purwoasri. Melalui percepatan vaksinasi di kecamatan yang masih rendah, Bupati Kediri yakin PPKM berbasis level di wilayahnya akan segera turun.

"Target kita dalam beberapa minggu ke depan kita harus turun ke level 2, bahkan kalau bisa ke level 1. Kita genjot terus kalau perlu kita lakukan serbuan vaksin di kecamatan yang masih rendah," paparnya.

Diketahui, cakupan vaksinasi di Kabupaten Kediri mencapai angka 46,78 persen dosis pertama, serta 40,01 persen untuk lansia. (adv/kominfo)