BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Suhairi (60), warga Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Selasa (12/10/2021) malam.
"Insiden itu pertama kali ditemukan para tetangganya sekitar pukul 21.30 WIB," kata Kapolsek Rogojampi Kompol Sudarsono kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (13/10/2021).
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Sudarsono menjelaskan, saat itu Suhairi (korban) sempat terlihat oleh salah seorang tetangganya baru saja pulang ke rumahnya sekira pukul 18.00 WIB. Selanjutnya sekira pukul 18.30 WIB, tetangganya yang berniat berwudlu di sungai dekat rumah korban melihat lampu rumah masih belum dinyalakan. Tetangganya itu pun memanggil-manggil korban tetapi tidak dijawab.
Hingga malam sekitar pukul 21.00 WIB, para tetangganya sudah mulai mengkhawatirkan kondisi korban yang hidup sebatang kara tersebut karena masih belum menyalakan lampu di rumahnya. Meski telah dipanggil berulang kali, korban tetap tak kunjung menjawab panggilan tetangganya tersebut.
Sehingga sekitar pukul 21.25 WIB, para tetangganya pun mencoba masuk secara paksa ke rumah korban. Tak dinyana, korban ditemukan gantung diri di tiang pintu dalam rumahnya.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
"Saat ditemukan, korban telah meninggal dunia dengan kondisi gantung diri menggunakan seutas tali warna biru yang dikaitkan di tiang pintu dalam rumah korban," kata Sudarsono
Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Rogojampi. Mendapati laporan tersebut, petugas langsung mendatangi TKP dan meminta keterangan para saksi.
"Berdasarkan informasi dari para saksi dan warga sekitar, korban mengalami depresi semasa hidupnya. Bahkan sering kali bercerita ingin bunuh diri," ungkap Kompol Sudarsono.
Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
Bahkan semasa hidup, korban pernah berpesan kepada salah seorang tetangga agar mendobrak pintu rumahnya jika dirinya suatu saat dipanggil namun tidak menjawab. Hal itu karena dikhawatirkan dia melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. "Korban diduga depresi berat sampai berpesan seperti itu," imbuhnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, tidak didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, meski ditemukan bekas darah yang keluar dari dalam lubang hidung bagian kiri.
"Berdasarkan pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Badean dan Tim Inafis Polresta Banyuwangi, adanya bekas darah tersebut karena diduga korban menahan rasa sakit karena pembuluh darahnya pecah akibat gantung diri," terangnya.
Baca Juga: Pria di Gresik Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri Sambil Disiarkan di Facebook
Atas peristiwa tersebut, keluarga korban menolak dilakukan dan menerimanya sebagai musibah. Saat ini, korban telah dikebumikan di TPU setempat. (guh/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News