Menuju Jatim Smart Province, Pascasarjana Unisma Bahas Pelayanan Publik di Era 4.0

Menuju Jatim Smart Province, Pascasarjana Unisma Bahas Pelayanan Publik di Era 4.0 Para pembicara dalam seminar Menuju Smart Province di Unisma Malang, Senin (18/10/2021) sore. foto: bangsaonline.com

MALANG, BANGSAONLINE.com - Di tengah kebutuhan mempermudah , penguatan transformasi digital dan efisiensi, serta inovasi pemerintahan, Pascasarjana menyelenggarakan seminar nasional dalam rangka HUT ke 76 Jawa Timur, Senin (18/19) sore.

Seminar dengan tema Menuju Smart Province itu digelar di gedung bundar dengan sistem hybrid. Sebagai pembuka wacana adalah Rektor Prof Maskuri.

Seminar ini menampilkan Staf Ahli Menkominfo Prof Henry Subiyakto, Ketua Dewan Pers Prof. Muh Nuh, Kepala BPS Jatim Dadang Hendriwan dan Direktur Pascasarjana , Prof. HM Mas’ud Said, Ph.D.

Fokus bahasan dalam seminar itu tentang implementasi di bidang dan pemerintahan pada umumnya.

Acara yang diikuti oleh dinas kominfo, pimpinan perguruan tinggi di Malang Raya, dosen Pascasarjana , Kepala BPS Malang Raya, itu dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa. Acara berlangsung semarak dengan didahului launching Jurnal dan Website Pusat Studi Jawa Timur.

mengajak Kementerian Kominfo dan kalangan perguruan tinggi untuk melakukan sinergitas nyata dalam menguatkan program Satu Data Indonesia yang diharapkan oleh Presiden RI.

"Saya berharap agar proses digitalisasi yang aplikatif dan berkelanjutan terjadi bersama di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kota di Jatim," harap , yang juga ketua umum Muslimat NU ini.

Ketua Dewan Pers, Mohammad Nuh, meyakinkan audience bahwa digital intellegent adalah kunci mempercepat realisasi program strategis pemerintah, termasuk pengurangan angka kemiskinan.

Sedangkan Henry Subijakto menekankan bahwa Indonesia sedang berproses. Menurut dia, kuncinya adalah kolaborasi pentahelix untuk melakukan modernisasi .

Sementara Dadang Herdiwan memaparkan capaian Provinsi Jawa Timur di bidang pertanian.

Direktur Pascasarjana , M. Mas'ud Said mengatakan bahwa pada tantangan zaman yang serba cepat, simpel, dan terintegrasi ini pemerintah harus mengubah diri dengan menguatkan digital transformation yang dibawa ke dalam mesin pemerintahan.

"Pascasarjana telah menggagas Pusat Studi Jawa Timur yang bertugas untuk menguatkan secara akademik maupun praksis dalam menguatkan proses tersebut," ungkapnya. (asa)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO