KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Musim penghujan sudah mulai mengguyur Kota Kediri beberapa hari lalu. Hal ini yang mendasari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersinergi dengan TNI, Polri, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP), masyarakat, dan relawan di Kota Kediri untuk melakukan langkah kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometrologi pada sekitar bantaran Sungai Kedak, pada Minggu (7/11).
Mereka melakukan kegiatan telusur Sungai Kedak, dikarenakan intensitas debit air di sungai ini sangat tinggi apabila curah hujan di Kota Kediri sangat tinggi.
Baca Juga: Pemkot Kediri Borong Penghargaan Kelurahan Berseri dari Pemprov Jatim
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh saat ditemui di lokasi mengatakan, dalam telusur sungai ini pihaknya melakukan pembuatan 3 titik tanggul sementara dari rencana total 9 titik.
“Hari ini kita masih ada 3 titik yang dikerjakan, yaitu 1 titik di Keluran Mojoroto dan 2 titik di Kelurahan Ngampel. Sedangkan kita memiliki total 9 titik yang harus diselesaikan. Jadi masih ada 6 titik lagi yang harus diselesaikan,” ungkap Indun, Minggu (7/11).
Selain membangun tanggul, BPBD juga bersinergi dengan banyak pihak melakukan kerja bakti bersih-bersih sungai pada titik-titik tertentu. Titik yang dibersihkan kali ini adalah yang berdasarkan pengalaman sebelumnya bisa menimbulkan bahaya untuk masyarakat saat musim hujan dengan curah tinggi.
Baca Juga: Edukasi Penyusunan Dokumen Jitupasna, BPBD Kota Kediri Gelar Bimtek dan Libatkan Lintas Sektor
“Kita mengerjakan titik-titik ini karena melihat historinya, yaitu jika terjadi curah hujan tinggi, pada titik-titik tersebut akan mengalami peningkatan debit air yang cukup signifikan. Selain itu kita juga menyiapkan tanggul dan plengsengan sementara, karena ada di beberapa titik juga yang karena tanah ambles, jadi plengsengannya rusak,” paparnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat mencegah terjadinya bencana yang diakibatkan tingginya curah hujan.
“Selain itu, saya juga sangat berharap jika giat kali ini bisa mengurangi risiko bencana yang dialami masyarakat karena disebabkan oleh terlalu tingginya debit air,” pungkasnya.
Baca Juga: Arahan Pj Wali Kota Kediri di Rapat Koordinasi Bank Sampah
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Kelurahan Mojoroto, Achmad Koharudin, mengatakan masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan kali ini. "Namun karena situasi masih pandemi Covid-19, jadi kita tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan," tuturnya.
Hal senada disampaikan Plt Kepala Kelurahan Ngampel, Subagyo. “Secara keseluruhan, warga Kelurahan Ngampel sangat welcome dengan kegiatan ini. Mulai dari RT, RW, Babinsa, Babinkamtibmas, Linmas, Karang Taruna, dan LPMK semuanya ikut andil membantu kegiatan antisipasi bencana banjir ini,” tuturnya.
Subagyo berharap, kegiatan semacam ini sering dilakukan, terutama saat mendekati musim penghujan. Ia juga meminta Pemkot Kediri mencukupi kebutuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kelurahan Ngampel. "Mengingat Kelurahan Ngampel cukup sering mengalami banjir saat curah hujan di Kota Kediri sangat tinggi," pungkasnya. (uji/rev)
Baca Juga: Masuki Tahap Kedua Penyusunan KLHS RPJMD 2025-2029, Pemkot Kediri Lakukan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News