Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Alfan Sugiantoro melalui Kasie P2PM Dinas Kesehatan Hendik Suprianto menjelaskan mengenai teknis sebelum fogging.
"Sebelum fogging pun, kami masih harus melakukan penyelidikan epidemiologi radius 100 rumah dulu. Apakah benar penularan ada di lingkungan itu atau karena mobilitas penderita," jelas Hendik.
Lalu, akan dilakukan pemeriksaan jentik dan PSN sebelum akhirnya dilakukan fogging. Beberapa langkah ini dilakukan dinas kesehatan mengingat fogging juga dapat berdampak pada kesehatan.
Karena itu, Hendik mengimbau agar masyarakat menitikberatkan kebersihan lingkungan dan mengurangi potensi genangan air di sekitar rumah. Selain itu, pengurasan bak mandi secara berkala harus dilakukan.
Lurah Burengan Adi Sutrisno, mengatakan di lingkungannya tepatnya di RW 10 RT 1, 3, 4 akan dilakukan fogging. Selain itu, ia akan galakkan lagi kerja bakti yang terfokus pada gerakan 3M plus, yaitu menutup, menguras, mengubur.
"Juga mengingatkan masyarakat untuk gerakan kebersihan lingkungan seperti memberi ikan dalam penampungan air, tidak mencantolkan baju, dan masih banyak lagi," kata Adi. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News