GRESIK, BANGSAONLINE.com - Objek Wisata Beluron Bengawan Solo (BBS) di Desa Baron, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, resmi beroperasi usai diresmikan Kepala Desa Baron, Nurul Yatim.
Tempat rekreasi yang dilengkapi dengan patung dinosaurus setinggi tujuh meter itu baru saja rampung dibangun, beberapa waktu lalu. Uniknya, dinosaurus itu dibuat dari limbah ban bekas.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
"Kami berinovasi, sebagai upaya gali pendapatan desa. Wisata ini menampung 78 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di desa untuk ekonomi kreatif, " ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (3/12).
Adapun tiket masuk ke wisata BSS dibanderol dengan harga Rp15 ribu, termasuk makanan ringan yang merupakan hasil produksi warga setempat. Fasilitas yang disuguhkan kepada pengunjung juga beragam, ada kolam renang untuk dewasa dan anak-anak, serta kolam terapi ikan.
Selain itu, terdapat gazebo yang bisa menjadi tempat bersantai di tiap pojokan. Rerumputan hijau yang terawat baik juga menjadi pemandangan yang indah untuk memanjakan mata setiap pengunjung wisata BBS.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
"Dua spot yang kami bangun inilah yang kerap dijadikan lokasi foto pengunjung, filosofinya tentang lingkungan. Saya berpikir ikon bentuk patung banyak, kita buat dari bahan bekas untuk kurangi limbah lingkungan, semua dari ban bekas," urai Nurul.
Peresmian wisata BBS ini langsung disambut hangat oleh masyarakat sekitar. Tak tanggung-tanggung, seribu tiket masuk wisata yang disediakan pengelola ludes hanya dalam waktu 15 menit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik, Sutaji Rudy, mendukung pemerintah desa memaksimalkan potensi yang dimiliki. Salah satunya dengan membuat wisata. Apalagi desa sudah disokong oleh dana desa.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Menurut dia, adanya pariwisata desa mendukung program pemulihan ekonomi dan bakal berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Tentunya sektor pariwisata memiliki efek domino, dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, harus didukung bersama," kata Rudy yang juga menghadiri peresmian wisata BBS.
Objek wisata ini terbentuk karena kegemaran anak-anak Desa Baron berenang (beluron) saat Bengawan Solo meluap ketika musim penghujan. Diketahui, Desa Baron ini merupakan desa yang sering terdampak banjir karena luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
Namun sejak tahun 2016, Desa Baron sudah bebas dari banjir. Dari situlah kemudian digagas objek wisata BBS. Adanya wisata ini merupakan inisiatif untuk mendongkrak pendapatan asli Desa Baron serta ekonomi masyarakat sekitar. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News