MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Masyarakat di Kabupaten Mojokerto diminta untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana tanah longsor dan banjir, terutama daerah wilayah pegunungan seperti Kecamatan Ngoro, Pacet, dan Trawas. Hal itu diungkapkan oleh Anggota komisi III DPRD Kabupaten Mojokerto, Santoso.
Menurut dia, musim penghujan yang melanda Kabupaten Mojokerto dengan instensitas tinggi akan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Santoso berharap kepada masyarakat untuk tetap waspada, khususnya bagi warga yang tinggal di daerah pegunungan, karena cuaca ekstrem dapat menimbulkan bencana alam seperti pohon tumbang, longsor, dan banjir.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
"Akhir-akhir ini, hujan terus menerus yang disertai angin kencang. Diharapkan semua berhati-hati dan selalu waspada, serta saling menjaga dan melihat lingkungan sekitar, untuk antisipasi akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Warga harus siaga bencana," ujarnya, Minggu (12/12).
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Soleh. Ia selalu mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode pancaroba atau terjadinya hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang.
"Hindarilah kalau berteduh di warung atau lainnya di dekat pohon-pohon besar pada saat hujan lebat yang disertai angin kencang. Soalnya, sudah ada beberapa kejadian menimpa warung-warung yang tertimpa pohon besar, seperti di wilayah Ngoro dan Desa Kebuntunggul Gondang, waspadalah," kata Soleh.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menerbitkan peringatan cuaca ekstrem yang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi musim pancaroba kali ini. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News