KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Areal Model Konservasi Edukasi (AMKE) yang ada di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Jatim senilai Rp275 juta. Ketua AMKE, Sri Asih, menuturkan bahwa anggaran ratusan itu bakal dibuat untuk pengembangan dan pembuatan rumah produksi.
Pihaknya melakukan gerakan gotong royong yang diikuti kelompok tani sejak 2018. Kegiatan ini dilakukan untuk memberdayakan petani dan masyarakat sekitar agar mereka beraktivitas, serta membuka lowongan pekerjaan.
Baca Juga: Paslon Nur-Heli Yakin Raih Suara Sah Pilwalkot Batu Lebih dari 50 Persen
"Sebelumnya, tempat ini hanya untuk penanaman bibit, peternakan, dan pembuatan pupuk. Sekarang sudah banyak aktivitas. Untuk kerja sama kita dengan kas desa, pembagian 30:70," ujarnya, Minggu (12/12).
Ia memaparkan, AMKE tidak mendapat pemasukan sama sekali selama pandemi Covid-19, bahkan merugi. Padahal sebelumnya, omzet yang diperoleh AMKE mencapai sekitar Rp1 miliar yang didapat dari penjualan bibit karena bekerja sama dengan beberapa dinas, salah satunya Dinas Pertanian kota Batu.
"Biasanya buat pelatihan sama mereka," tuturnya. "Dan sekarang tempat ini jadi kampung edukasi dan l wisata. Sementara untuk promo kita pakai medsos dan dibantu Bank Jatim untuk branding," sahut Sekretaris Desa Oro-Oro Ombo, Sukinem.
Baca Juga: Pertama di Kota Batu, Pemkot Launching Koperasi Multi Pihak Kreatif
"Kita punya bakso siomay dan lain-lain. Juga mengembangkan madu untuk budi daya lebah madunya. Jika masyarakat ingin ke sana hanya membayar Rp1.000,00. untuk tiket masuknya. Kalau hanya makan di area depan tidak perlu bayar, gratis," tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda, berharap AMKE bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayahnya. Ia juga memastikan, Bank Jatim memberi bantuan untuk AMKE.
"Kita juga akan memberikan bantuan keuangan untuk menitipkan di AMKE ini. Bu Asih juga jadi debitur Bank Jatim. Jadi dengan adanya kampung edukasi AMKE diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Jadi Keynote Speaker, Pj Gubernur Jatim Dorong Optimalisasi BUMD serta BLUD Kesehatan
Menggunakan lahan seluar 10 hektare milik pemerintah desa setempat, AMKE melakukan banyak aktivitas, seperti budidaya jamur, kandang komunal, pembuatan pupuk penanaman, dan lainnya. Di sana terdapat Rumah jamur, kampung edukasi batik dan eco print, healing forest, terapi alam aromatic sereh wangi, edukasi herbal dan HHBK center dan saung bumi perkemahan. (diy/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News