JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung tampaknya membuat posisi Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terancam sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Saya kira bisa jadi posisi Cak Imin makin terancam," tegas Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/12).
Menurut Saiful Anam, selama ini Said Aqil Siraj sebagai Ketua Umum PBNU memiliki kedekatan politik erat dengan PKB, terutama Cak Imin. Bahkan, menurut Saiful Anam, seringkali apa yang menjadi keputusan PKB juga diikuti oleh NU. Begitu juga sebaliknya.
Namun, kata Saiful Anam, setelah terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU akan ada perubahan politik signifikan.
"Apalagi misi yang ingin diusung adalah menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur. Yang kita tahu Gus Dur sempat berseteru dengan Cak Imin, bahkan sampai saat ini pun gerbong keduanya masih terasa berbeda gerbong baik di NU maupun PKB," analisis Saiful Anam.
(A Muhaimin Iskandar. foto: ist)
Saiful memprediksi bahwa PKB semakin terancam dengan keterpilihan Gus Yahya. Apalagi, Yahya merupakan kakak kandung dari Yaqut yang saat ini menjabat Menag.
Menurut analisis Saiful Anam, dengan posisi Menag Gus Yaqut yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPP PKB, bukan tidak mungkin memiliki keinginan untuk menjadi Ketua Umum DPP PKB menggulingkan Cak Imin.
"Bukan tidak mungkin apabila ada keinginan besar untuk menggulingkan posisi Cak Imin akan lebih mudah, mengingat jabatan Menag dan Ketum PBNU dipegang oleh dua orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan," kata Saiful.
Gus Yahya adalah kakak kandung Yaqut Cholil Qoumas. Jadi mereka kakak-adik.
(KH Yahya Cholil Staquf. foto: ist)
Yahya Cholil Staquf dan Yaqut Cholil Qoumas adalah putra KH Cholil Bisri, Rembang, Jawa Tengah. Kiai Cholil Bisri adalah kakak kandung KH A Mustofa Bisri (Gus Mus).
Kiai Cholil Bisri termasuk salah satu kiai yang ikut melahirkan PKB, meski pada akhirnya berseberangan dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Berita di beberapa media pada saat itu, Kiai Cholil Bisri cenderung mengeritik Gus Dur.
GUS YAHYA BAKAL RUNTANG-RUNTUNG DENGAN KETUM GOLKAR