Gencar Razia Gelandangan dan Pengemis, Satpol PP Gresik Buru Pengepul Gepeng

Gencar Razia Gelandangan dan Pengemis, Satpol PP Gresik Buru Pengepul Gepeng Kepala Bidang Tibumtram Satpol PP Gresik Sulyono saat memberikan pembinaan kepada gepeng usai terkena razia. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten menggiatkan penertiban penyakit masyarakat (pekat) yang mengganggu ketenteraman umum. Hal itu, salah satunya dilakukan dengan menggelar razia terhadap dan (gepeng).

Rabu (29/12/2021), petugas Satpol PP berhasil melakukan mengamankan dua orang dan yang membawa anak kecil untuk meminta-minta di perempatan lampu merah.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

Kedua gepeng tersebut adalah Lailatul Fitriyah asal Kabupaten Bojonegoro. Ia membawa anak kecil usia 4 bulan. Kemudian, Meisya Novita Sari asal Surabaya. Ia membawa 2 anak yang masih balita.

Kedua gepeng tersebut lantas dibawa ke Kantor Satpol PP di Jalan Dr Wahidin, SH untuk dilakukan pendataan dan pembinaan sebelum dikirim ke Selter Dinas Sosial (Dinsos) di Kecamatan Cerme.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman (Tibumtram) Satpol PP , Sulyono, menyatakan bahwa rutin dilakukan petugas satpol PP untuk menjaga ketertiban umum.

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

"Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2015 tentang ketenteraman umum," ucap Sulyono saat dikonfirnasi BANGSAONLINE.com.

Razia kali ini sasarannya gepeng yang mengeksploitasi anak-anak untuk menarik rasa iba masyarakat agar memberikan sejumlah uang. Juga untuk menangkap para pengepul gepeng yang dropping para gepeng untuk beroperasi di Kabupaten .

"Ini tim unit reaksi cepat (URC) kami tengah memburu para pengepul gepeng yang beroperasi di Kabupaten ," terangnya.

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar

Sementara itu, kedua gepeng yang diamankan mengaku sebagai janda yang ditinggal pergi suaminya. Keduanya terpaksa mengemis di jalanan demi mencukupi kebutuhan hidup seperti kos, makan, dan keperluan anak-anaknya.

"Mereka saat kami tanya mengaku pendapatan sehari rata-rata Rp 100 ribu. Hasil minta-minta dikumpulkan untuk bayar kos Rp 500 ribu sebulan, sisanya untuk kebutuhan hidup," ungkap Sulyono.

Saat ini, kedua gepeng beserta 3 anaknya yang masih balita telah dibawa ke selter dinsos untuk diberikan pembinaan oleh dinsos. "Mereka nantinya akan dipulangkan ke daerah asal berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar warganya tersebut tak kembali menjadi gepeng," sambungnya.

Baca Juga: Polres Gresik Tindak Puluhan Truk Besar Langgar Aturan saat Operasi Zebra Semeru 2024

"Tentunya, kalau kedua gepeng tersebut terbukti dari keluarga tak mampu, maka kepala desa bisa mendaftarkan mereka masuk dalam daftar keluarga pra sejahtera. Sehingga, mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH, BPNT, atau bantuan lain," katanya. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO