Anwar Sadad: Ketua Partai Maju Pilkada Itu Bagian dari Konsekuensi Politik

Anwar Sadad: Ketua Partai Maju Pilkada Itu Bagian dari Konsekuensi Politik Anwar Sadad, S.Ag., M..Ag, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim saat hadir di pembukaan Muktamar NU 34 di Lampung. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Gubernur Jawa Timur baru akan dilaksanakan pada tahun 2024 atau sekitar 2 tahun lagi. Namun, sejumlah nama kader partai mulai muncul ke permukaan. Mereka digadang-gadang sebagai kandidat cagub atau cawagub dalam mendatang.

Menurut Ketua DPD Partai , , munculnya bakal calon gubernur maupun bakal calon wakil gubernur merupakan hal yang wajar. Termasuk Gerindra sendiri, sudah kompak untuk mengusung kader maju dalam kontestasi Pilgub 2024.

Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024

"Kalau seorang ketua partai di tingkat provinsi terus dia nggak mau jadi calon kepala daerah (gubernur), ya ngapain jadi ketua partai. Ini adalah konsekuensi politik dan harus siap," kata saat mengikuti diskusi refleksi akhir tahun 2021, Partai Gerindra menuju kemenangan Pemilu 2024 yang digelar salah satu stasiun televisi lokal di Surabaya, Kamis (30/12/2021).

Lebih jauh, Wakil Ketua DPRD Jatim itu menjelaskan bahwa Gerindra bukan hanya menyiapkan kader terbaiknya untuk menghadapi pemilu 2024, tetapi juga menyiapkan calon-calon kepala daerah pada mendatang.

"Partai memiliki modal politik yang cukup besar di Jatim karena menjadi pemenang ketiga di Jatim dan nomor dua di tingkat nasional dalam perolehan suara Pemilu 2019, sehingga berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Serentak di tahun 2024," terang Gus Sadad, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital

Pertimbangan lainnya, dari 205 kursi legislatif di tingkat kabupaten/kota yang dimiliki Partai , rata-rata yang duduk menjadi anggota DPRD itu juga dari kalangan anak muda dan fresh.

"Tahun 2024 mendatang itu jumlah pemilih dari kalangan anak muda akan mendominasi, sehingga kalau Partai Gerindra mengusung anak muda sebagai caleg maupun calon kepala daerah, tentu peluang menangnya juga akan semakin besar," ujar Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan ini.

Hasil beberapa lembaga survei terkait perilaku pemilih dan elektabilitas parpol, lanjut Sadad, Partai Gerindra juga banyak disukai kalangan anak muda dan generasi milenial.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

"Ini artinya Partai Gerindra adalah partai masa depan yang diharapkan menjadi lebih besar oleh kalangan anak muda. Karena itu potensi anak muda tidak boleh menjadi beban tapi harus diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin masa depan," katanya.

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jatim 2021 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin tersebut selama ini rutin keliling dari satu kampus ke kampus lain di Jatim. Langkah itu ia lakukan untuk diskusi dan memberikan motivasi kepada para mahasiswa supaya tidak alergi dengan dunia politik dan masuk ke partai politik.

"Sumber daya talenta muda yang berkualitas dan dibutuhkan partai politik itu ada di kampus-kampus. Makanya kita harus proaktif mencari dan didik menjadi calon-calon pemimpin masa depan," bebernya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

"Ingat, calon pemimpin yang baik itu harus disiapkan sejak dini. HOS Cokroaminoto itu menyiapkan Bung Karno sebagai pemimpin nasional sejak usia muda. Partai politik jika konsisten dengan fungsi mendidik calon-calon pemimpin, saya optimis ke depan Jawa Timur dan Indonesia akan semakin maju dan sejahtera," pungkasnya. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO