JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang menyimpulkan, kematian Bayu Setiawan, Siswa SD asal Kecamatan Jogoroto bukan karena vaksin.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, dr Budi Nugroho, setelah melakukan audit internal bersama Tim Komda KIPI.
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- Pengadilan Negeri Jombang Tolak Gugatan Sengketa Kakak Ipar Senilai Rp5,9 Miliar
- Tertipu Ratusan Juta, Puluhan Korban Aplikasi Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan
- Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
"Kami memutuskan kematian Bayu itu tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang dilakukan," tuturnya, Jum’at (31/12).
Meski sudah ada kesimpulan berdasarkan data maupun keterangan yang dihimpun tim yang melibatkan Komda KIPI maupun Komnas KIPI, namun penyebab kematian bocah kelas 6 SD itu belum juga ditemukan. Meski demikian, pihak keluarga sudah menerima kematian anaknya.
"Kami hanya menerima pernyataan itu ya, secara teknis ini wilayah medis, karena sejak awal kita hanya ditugasi menghimpun data, baik oleh komda maupun komnas, untuk telusur data. Dan, setelah mencermati bersama, sehingga pada kesimpulan itu," terang Budi.
Ia berharap peristiwa ini tidak sampai menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan pada masyarakat, yang bisa berdampak pada penolakan vaksinasi.
"Kami akan menegaskan lagi, kesiapan melayani. Ini harus kita yakinkan, bahwa jika merasakan efek samping setelah vaksin, bisa langsung ke fasilitas kesehatan setempat," pungkas Budi. (aan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News