Lebih dari 250 Ribu Sertifikat Terbit, Gubernur Khofifah Optimis Jatim Jadi Pusat Industri Halal

Lebih dari 250 Ribu Sertifikat Terbit, Gubernur Khofifah Optimis Jatim Jadi Pusat Industri Halal Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (dok. ist)

Seperti pengembangan Sumber Daya Manusia (), serta pengembangan sentra-sentra kuliner .

"Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi ini diharapkan dapat mendorong industri di untuk terus berkembang. Dengan industri yang kuat, dapat menjadi salah satu pusat industri di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut mengatakan, ini memegang peran penting sebagai pendukung pembangunan industri di Jati. 

Peningkatan jumlah ini di antaranya auditor , penyelia , dan pendamping PPH.

"Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di . Pemerintah Provinsi juga mengembangkan infrastruktur pendukung industri di ," terangnya.

"Kami terus mendorong peningkatan jumlah Halal, antara lain auditor , Penyelia Halal, Pendamping PPH. Juga, optimasi Sistem Informasi Produk Halal (SIPAHALA) yang mengintegrasikan data produk , bahan baku , sumber daya pendukung ,dan layanan pendampingan dan ," urainya.

Terkait hal itu, beberapa infrastruktur yang telah dikembangkan antara lain 12 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), 47 Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), 42 Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia bersertifikat .

Kemudian 44 Rumah Potong Hewan (RPH) Unggas bersertifikat , 305 orang Juru Sembelih Halal (Juleha) yang bersertifikat BNSP, Zona KHAS di Kantin ITS Surabaya dan sejumlah Kabupaten/Kota di dan 47 Halal Center.

Tak cukup di situ, di tahun 2023 juga membuka East Java Halal Industry Fest (EJHIF) di Dyandra Convex Surabaya, pada Selasa, 24 Oktober 2023 lalu.

Kegiatan ini dihadiri 200 orang peserta yang terdiri dari 20 Intansi/Lembaga, 38 Dinas yang membidangi Perindustrian, 11 Lembaga Pemeriksa Halal, 32 Ormas/PT/Pegiat Halal, RPH, 20 Bidang/UPT di Lingkungan Disperindag Jatim dan 20 peserta pameran display produk.

Penguatan industri ini juga dibangun dengan melibatkan sinergi beberapa pihak.

Seperti jajaran Perguruan Tinggi, Ormas Islam serta Dudika. Sinergitas ini dipandang selaras dengan visi Indonesia untuk menjadi Pusat Industri Halal Global pada tahun 2024.

"Pendampingan ini tidak hanya sekedar pendampingan pada saat proses produksi tetapi pendampingan sampai dengan memastikan bahwa sertifikat itu sudah bisa terakses oleh pelaku IKM lebih cepat dan lebih murah dan mudah. Insyaallah kita terus meningkatkan kontribusi dari seluruh industri di termasuk di dalamnya adalah industri kecil dan menengah," pungkasnya. (dev/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO