BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 yang kini menyerang warga Kecamatan Klampis dan Arosbaya Bangkalan Madura sangat ganas. Dalam satu hari kadang 6 orang meninggal. Bahkan di Desa Bator Klampis satu keluarga 5 orang meninggal akibat terserang Covid-19.
“Di Bator dan sekitarnya mulai Ahad sampai Rabu (4 hari-Red) sebanyak 25 orang meninggal,” kata KH Imamul Muttaqin Djauhari dari Pondok Pesantren Darul Hikmah, Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura dalam rekaman video yang diedarkan. Pernyataan Kiai Imamul Muttaqin dalam video itu berbahasa Madura.
BACA JUGA:
- Tulang Belulang Hangus di Padang Rumput, Hasil Autopsi Jasad Perempuan Muda
- Kronologi Seorang Wanita Jadi Korban Jambret di Dekat Poslantas Patapan Akses Suramadu Bangkalan
- Wacana Pemindahan Lokasi PUSS 10 TPS Desa Langkap, Musawwir: Jangan Langgar Putusan MK
- Tagih Utang Sambil Marah dan Tantang Kelahi, Debt Collector FIFGroup di Bangkalan Dibacok Nasabah
Kiai muda itu minta agar masyarakat patuh protokol kesehatan (prokes), terutama pakai masker dan menjaga jarak. Yang menarik, kiai berusia 36 tahun itu juga merespons orang yang mengabaikan prokes karena mengaku lebih takut kepada Allah daripada Covid-19 dengan alasan corona makhluk Allah.
Kiai Imamul Muttaqin langsung mematahkan argumentasi tersebut dengan mengutip Surat Al-Baqarah ayat 195.
“Kalau sampean benar-benar takut kepada Allah, sampean wajib pakai masker dan wajib jaga jarak. Kenapa? Sebab Allah sendiri berfirman Wala tulqu biaidikum ilattahlukah. Janganlah kalian berbuat sesuatu yang membuat diri kalian celaka,” tegasnya sembari minta jangan berkomentar sembarangan.
“Ini Allah SWT yang memerintahkan. Jadi kalau saat sedang banyak virus dan corona, lalu sampean keluar tidak pakai masker, kan menyebabkan celaka. Katanya takut kepada Allah, tapi kenapa sampean justru melanggar perintah Allah,” tegas Kiai Imamul Muttaqin.
Kiai Imamul Muttaqin juga menyinggung soal takdir. “(Ada yang mengatakan), walah kalau sudah waktunya mati ya mati. Kalau waktunya kena (Corona) ya kena. Iya betul. Kalau sudah takdir mati ya mati, kalau ditakdir kena pasti kena. Cuma Allah SWT menakdir orang itu sesuai perilakunya,” katanya.
Ia lalu mengutip sabda Nabi Muhammad SAW: Kullun muyassarun lima huliqa lahu. Yang artinya, manusia itu ditakdir sesuai perilakunya.
Ia memberi contoh orang stroke. ”Kalau ada orang mau ditakdir stroke. Biasanya ia tak pernah olahraga, suka makan gorengan (makanan yang digoreng), suka makan berlemak. Lalu Allah menakdir ia stroke,” jelasnya.
Begitu juga orang yang terkena Covid-19. “Kalau sampean mulai sekarang tak terbiasa pakai masker dan tak biasa menjaga jarak, nah oleh Allah SWT akhirnya nanti ditakdir kena Covid-19,” katanya. Karena itu ia mengimbau taat prokes agar tak ditakdir kena Covid.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com (Rabu,23/6/2021), KIai Imamul Muttaqin mengaku Ahad lalu datang ke Desa Bator Kecamatan Klampis Bangkalan. Nah, di desa rumah mertuanya itu akhirnya ia banyak tahu tentang kondisi sebenarnya orang-orang yang meninggal terserang Covid-10.