Money Politics Rp 100 Ribu per Orang Hantui Pilkades Serentak di Gresik

Money Politics Rp 100 Ribu per Orang Hantui Pilkades Serentak di Gresik Salah seorang calon kepala desa siap berlaga. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemilihan kepala desa () serentak 47 desa di Kabupaten masih dihantui money politics. Sejumlah calon kepala desa (cakades) diduga menebar uang untuk menggerakkan pemilih agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih dirinya.

Hal ini diungkapkan MM, salah satu warga Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Kabupaten , kepada BANGSAONLINE.com, Senin (10/1).

Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN

"Tetap, Mas (ada money politics). Tak gampang menggerakkan pemilih untuk mencoblos calon kalau tak ada sangu-nya (upah). Ibaratnya sebagai pengganti uang kerja," ucap.

Menurut dia, nilai uang transport yang diberikan oleh calon kepada pemilih saat akan coblosan bervariasi. Beda desa, beda wilayah, beda nominalnya.

"Setahu saya kalau, di wilayah Utara pasarannya rata-rata Rp 100 ribu per pemilih. Kalau selatan bisa lebih dari itu. Terlebih, desa-desa yang potensial, misal banyak berdiri industri dan lainnya," bebernya.

Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya

Salah satu kepala desa (kades) saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, membenarkan bahwa money politics tak bisa lepas dalam pesta demokrasi pilkades.

"Urusan pilkades, pileg (pemilu legislatif), pilpres (pemilihan presiden), pemilihan bupati (pilbup), maupun pilgub (pemilihan gubernur) podo kabeh (sama semua). Mengapa? Sebab, pemilihnya sama orangnya," ungkapnya.

Ia juga mengakui, kalau nominal money politics yang diberikan oleh calon kepada pemilih berbeda antara desa satu dan lainnya.

Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025

"Kalau tak ada lawan bisa antara Rp 50-100 ribu per pemilih. Kalau ada lawan, bisa lebih dari itu," ungkapnya.

Yang menarik, pasca Pemkab menentukan jadwal pelaksanaan di 47 desa pada 26 Maret, para calon mulai bermunculan. Mereka siap berkompetisi memperebutkan jabatan kepala desa.

"Istri saya, Hj. Siti Nur Maslahah siap maju pada Banyuwangi, Kecamatan Manyar," kata Mahmud, Anggota Fraksi Nasdem DPRD , kepada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung

"Belum tahu siapa saja yang bakal maju, karena pendaftaran masih tanggal 28 Januari. Tapi yang pasti istri saya sangat siap untuk bersaing dengan lawan-lawannya," jelasnya.

Saat ini, tambah Mahmud, istrinya telah membentuk tim sukses di Dusun Banyutami dan Desa Banyuwangi yang memiliki hak pilih sekitar 1.600 orang.

"Tim sudah siap. Mohon doa restunya," tutupnya. (hud)

Baca Juga: Bagian Hukum Pemkab Gresik Gandeng YLBH FT Gelar Klinik Konsultasi Hukum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO