GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 47 desa di Kabupaten Gresik masih dihantui money politics. Sejumlah calon kepala desa (cakades) diduga menebar uang untuk menggerakkan pemilih agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih dirinya.
Hal ini diungkapkan MM, salah satu warga Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, kepada BANGSAONLINE.com, Senin (10/1).
Baca Juga: Pemkab Gresik dan BBWS Bengawan Solo Kuatkan Kerja Sama dalam Penglolaan Sumber Daya Air
"Tetap, Mas (ada money politics). Tak gampang menggerakkan pemilih untuk mencoblos calon kalau tak ada sangu-nya (upah). Ibaratnya sebagai pengganti uang kerja," ucap.
Menurut dia, nilai uang transport yang diberikan oleh calon kepada pemilih saat akan coblosan bervariasi. Beda desa, beda wilayah, beda nominalnya.
"Setahu saya kalau, di wilayah Gresik Utara pasarannya rata-rata Rp 100 ribu per pemilih. Kalau Gresik selatan bisa lebih dari itu. Terlebih, desa-desa yang potensial, misal banyak berdiri industri dan lainnya," bebernya.
Baca Juga: Jadi Perhatian Masyarakat, Kepala DCKPKP Gresik Ajak OPD Kolaborasi Atasi Banjir
Salah satu kepala desa (kades) saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, membenarkan bahwa money politics tak bisa lepas dalam pesta demokrasi pilkades.
"Urusan pilkades, pileg (pemilu legislatif), pilpres (pemilihan presiden), pemilihan bupati (pilbup), maupun pilgub (pemilihan gubernur) podo kabeh (sama semua). Mengapa? Sebab, pemilihnya sama orangnya," ungkapnya.
Ia juga mengakui, kalau nominal money politics yang diberikan oleh calon kepada pemilih berbeda antara desa satu dan lainnya.
Baca Juga: Hadiri Perayaan Natal 2024 Bamag Gresik, Ini Kata Bupati Yani
"Kalau tak ada lawan bisa antara Rp 50-100 ribu per pemilih. Kalau ada lawan, bisa lebih dari itu," ungkapnya.
Yang menarik, pasca Pemkab Gresik menentukan jadwal pelaksanaan pilkades serentak di 47 desa pada 26 Maret, para calon mulai bermunculan. Mereka siap berkompetisi memperebutkan jabatan kepala desa.
"Istri saya, Hj. Siti Nur Maslahah siap maju pada Pilkades Banyuwangi, Kecamatan Manyar," kata Mahmud, Anggota Fraksi Nasdem DPRD Gresik, kepada BANGSAONLINE.com.
Baca Juga: Persatuan Saudagar Bawean Keluhkan Kondisi Pasar Tambak
"Belum tahu siapa saja yang bakal maju, karena pendaftaran masih tanggal 28 Januari. Tapi yang pasti istri saya sangat siap untuk bersaing dengan lawan-lawannya," jelasnya.
Saat ini, tambah Mahmud, istrinya telah membentuk tim sukses di Dusun Banyutami dan Desa Banyuwangi yang memiliki hak pilih sekitar 1.600 orang.
"Tim sudah siap. Mohon doa restunya," tutupnya. (hud)
Baca Juga: Kerusakan Jalan di Gresik Jadi Bahan Meme, Begini Respon Ketua DPRD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News