SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Daerah (Musda) VI Partai Demokrat Jawa Timur fix digelar 20 Januari 2022 di Hotel Shangri La, Surabaya. Kepastian ini disampaikan dalam konferensi pers yang dihadiri Ketua Steering Committee (SC) Muhammad Reno Zulkarnaen, Ketua Organizing Committee (OC) Samwil, dan Wasekjen DPP Partai Demokrat Renanda Bachtiar.
Dalam kesempatan itu, Renanda Bachtiar menjelaskan, musda kali ini berbeda dengan musda sebelumnya. Pada musda sebelumnya, calon ketua yang memperoleh dukungan terbanyak otomatis ditetapkan sebagai ketua terpilih.
Baca Juga: Di Rakerda Partai Demokrat Jatim, Khofifah Minta Setiap TPS Wajib Ada Saksi untuk Amankan Suara
"Musda kali ini akan memverifikasi dukungan calon ketua. Kemudian menetapkan calon Ketua DPD Partai Demokrat Jatim. Selanjutnya, nama calon ketua tersebut dibawa ke Tim 3 yang terdiri dari Ketua Umum, Sekjen, dan Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat," terang Renanda, Senin (17/1/2022).
Menurut Renanda, banyaknya dukungan ketua DPC yang diberikan kepada calon ketua DPD belum menjadi jaminan yang bersangkutan akan ditetapkan Tim 3 DPP menjadi ketua DPD terpilih. Alasannya, masih ada beberapa tahapan yang menjadi pertimbangan DPP sebelum memutuskan nama ketua terpilih.
“Musda ini hanya menentukan maksimal 3 nama calon ketua. Tim 3 DPP nanti akan memanggil para calon ketua yang dipilih di musda itu untuk dilakukan fit and proper test, dilihat curriculum vitae-nya, lalu rekam jejaknya, dan menyampaikan visi misi strategi calon ketua DPD untuk membesarkan Partai Demokrat di Jawa Timur,” beber Renanda.
Baca Juga: Minta Dukung Prabowo, SBY: Negara Kacau Jika Banyak Matahari
Ia melanjutkan, berdasarkan pengalaman 30 musda yang sudah dilaksanakan, ada 3 provinsi yang ketua terpilihnya justru bukan dari calon yang mendapat dukungan terbanyak dari DPC.
“Itu terjadi di Musda DPD Provinsi Nusa Tengggara Timur (NTT), Kepulauan Riau (Kepri), dan Lampung. Jadi fit and proper test itu sangat menentukan karena kita ingin mencari yang terbaik dari yang sudah baik,” tegasnya.
Diakui Renanda, pada AD/ART Partai Demokrat yang lama DPP tidak memiliki ruang yang cukup untuk menentukan ketua DPD maupun ketua DPC. Namun di AD/ART hasil Munas Tahun 2020, ada perbedaan yang mendasar, di mana DPP diberi ruang untuk menilai dan memutuskan ketua terpilih melalui mekanisme fit and proper test.
Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda
“Dukungan mayoritas itu memang akan menjadi salah satu penilaian Tim 3, tapi penentunya adalah fit and proper test. Hasil fit and proper test itu biasanya seminggu setelah pelaksanaan. Sedangkan pelaksanaan fit and proper test dilakukan maksimal seminggu setelah musda,” urainya.
Ketua SC Musda VI DPD Partai Demokrat Jawa Timur Reno Zulkarnaen mengatakan, persiapan musda sudah 100 persen dan pembukaannya akan dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Reno mengungkapkan, sesuai dengan ketentuan Pasal 80 AD/ART Partai Demokrat, ada sejumlah agenda dalam musda itu, meliputi penilaian laporan pertanggungjawaban, mengusulkan calon ketua sebanyak-banyaknya tiga nama calon ketua DPD ke DPP, menetapkan tim formatur, dan menyusun program kerja.
Baca Juga: Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba Daftar ke KPU Kota Blitar
"Jadi sekali lagi, musda itu bukan untuk memilih ketua terpilih, tapi hanya calon ketua terpilih," tegasnya.
Reno menjelaskan, total suara yang punya hak di Musda berjumlah 40 suara. Rinciannya, 38 suara DPC PD kabupaten/kota, 1 suara DPD PD Jatim, dan 1 suara DPP PD.
"Sesuai ketentuan PO, syarat bakal calon ketua DPD minimal mendapat dukungan 20 persen dari total jumlah suara. Kalau di Jatim minimal mendapat dukungan 8 DPC," jelas Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim ini.
Baca Juga: KPU Pamekasan Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik, Berikut Daftarnya
Sementara Ketua OC Musda VI DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Samwil, menambahkan bahwa pelaksanaan Musda Partai Demokrat Jawa Timur akan memperhatikan protokol kesehatan.
"Seluruh peserta, termasuk media, sebelum memasuki ruang sidang musda akan di-swab antigen, dan kita pilih ruangan yang terbesar agar sesuai dengan protokol kesehatan," kata anggota DPRD Jatim ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News