GRESIK (BangsaOnline) - Pro-kontra di tubuh DPD II Golkar Kabupaten Gresik terkait cabup
(calon bupati) dan cawabup (calon wakil bupati) yang akan mereka
berangkatkan antara pasangan Ketua DPD II Golkar Gresik, Sambari Halim
Radainto dan Sekretaris DPD II Golkar, Ahmad Nurhamim (cabup-cawabup),
atau pasangan incumbent SQ (Sambari Halim Radianto-Moch Qosim) mulai
mendapatkan respon kalangan senior Golkar Gresik.
Adalah
mantan Ketua DPD II Golkar, H Syamsul Ma'arif yang mengaku optimis baik
DPD II Golkar Gresik, DPD I Golkar Jawa Timur maupun DPP Golkar akan
tetap memberangkatkan pasangan SQ (Sambari-Qosim). Mengapa?
"Sebab, SQ
yang layak jual. Karena itu, saya tetap optimis Golkar tetap akan
memberangkatkan pasangan SQ," kata Syamsul Ma'arif usai mengikuti
istighotsah HUT Pemkab Gresik ke-41 dan Hari Jadi Kota Gresik ke-528
di halaman kantor Pemkab Gresik, Selasa (31/3).
Karena itu, jika Golkar
Gresik memaksakan diri memberangkatkan figur di luar SQ, maka harus
berfikir 1000 kali. Karena secara matematika figur-figur yang
dimunculkan diluar SQ itu tidak akan bisa memenangkan Pemilukada. "Kan
eman, Golkar Gresik yang menjadi partai pemenang kalah saat
Pemilukada. Karena itu, Golkar tetap harus mengusung SQ yang
elektabilitasnya tidak diragukan lagi," jelasnya.
Syamsul
meminta Golkar Gresik tidak perlu terpengaruh dengan kemelut
dualisme kepemimpinan di tubuh Golkar pusat. Dimana ada Golkar kubu
Agung Laksono dan Golkar kubu Abu Rizal Bakri.
Golkar Gresik
harus tetap ikut (gabung) dengan Golkar yang diakui oleh pemerintah.
Dimana, berdasarkan keputusan Menkumham Nomor M.NH-01.AH.11.01 tahun
2015 tentang perubahan AD/ART, tentang komposisi dan personalia DPP
Golkar, tertanggal 23 Maret 2015, bahwa Golkar kubu Agung Laksono
hasil Munas Ancol, Jakarta yang diakui pemerintah. Ya, Gresik harus
ikut Golkar yang disahkan pemerintah, " terang Syamsul.
Syamsul
mengatakan, meski sekarang Golkar kubu Abu Rizal Bakri lakukan
gugatan ke PTUN (pengadilan tata usaha negara) atas SK Menkumham yang
mengesahkan Golkar kubu Agung Laksono, tapi proses hukum itu akan
membutuhkan waktu sangat lama. Baik nanti ada proses banding hingga
kasasi.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (5): Ada Wacana Munculkan Figur Kades
"Proses hukum itu bisa memakan waktu bertahun-tahun. Sementara Pemilukada Gresik pendaftarannya akan dibuka KPUD Gresik pada bulan Juli 2015 mendatang. Jadi, ya gak nutut waktunya. Karena itu, Golkar Gresik tetap harus ikut Golkar kubu Agung untuk mendaftarkan pasangan cabup-cawabupnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News