Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (1): Ini 4 Figur yang Diperkirakan bakal 'Berlaga'

Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (1): Ini 4 Figur yang Diperkirakan bakal Moh. Qosim-Ahmad Nurhamim

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski Pilkada Gresik tahun 2021 masih 5 tahun lagi digelar, namun sejumlah kalangan sudah mulai menyiapkan bibit-bibit figur yang bakal berlaga pada kontes pemilihan pimpinan Gresik tersebut.

Kondisi ini terjadi karena Sambari Halim Radianto (Bupati Gresik saat ini) sudah tidak bisa mencalonkan lagi lantaran sudah dua periode menjabat.

Baca Juga: Tim Pendukung Kotak Kosong Sudah Siapkan Bukti Jelang Sidang Gugatan di MK

Sedikitnya, sudah ada empat sosok figur yang diprediksikan bakal running pada Pilkada Gresik 2021 nanti. Bahkan, keempat sosok bibit calon kepala daerah ini sudah mulai diperkenalkan oleh para pendukungnya ke khalayak masyarakat.

Keempat figur tersebut adalah Moh. Qosim yang saat ini menjabat Wabup Gresik, Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gresik yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Ahmad Nurhamim.

Kemudian ada Ahmad Iwan Junaih yang merupakan putra KH. Afif Ma'sum, yang juga menantu pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH. Abdul Ghofur, serta Ketua DPC PPP Kabupaten Gresik Ahmad Nadir.

Baca Juga: Ketua KPU Gresik Beberkan Regulasi dari MK soal Gugatan Pilkada 2024

"Memang kami akui setelah Sambari tidak bisa mencalonkan lagi pada Pilkada Gresik 2021 mendatang, masyarakat mulai mencari sosok figur untuk memimpin Gresik 2021-2026 mendatang," kata Pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik, H. M. Khozin Ma'sum kepada Bangsaonline.com, Jumat (30/9).

Menurut Abah Khozin, begitu panggilan akrabnya, dari empat calon kepala daerah atau wakil kepala daerah yang dimunculkan tersebut, mereka masing-masing bisa running menjadi cabup (calon bupati) atau bergandengan alias berkoalisi.

Kalau mereka sepakat bergandengan maka, komposisinya bisa dilakukan beberapa strategi. Di antaranya, Moh. Qosim yang sudah dua kali menjabat Wabup Gresik tersebut akan diplot menjadi cabup. Untuk mendampingi Qosim maka bisa diambil simulasi, duet cabup-cawabup Moh. Qosim-Ahmad Nurhamim. Mereka bisa diusung koalisi dua partai besar urutan pertama dan kedua hasil Pileg 2014, yakni Golkar-PKB.

Baca Juga: Kuasa Hukum Pendukung Kotak Kosong Pilkada Gresik Sebut Sidang Gugatan di MK Bakal Digelar Januari

"Kalau dua partai ini gabung, dan duet Qosim-Nurhamim terwujud, maka bisa kuat," kata Khozin.

Kalau seperti itu, lanjut Abah Khozin, berarti tinggal bagaimana Qosim membangun kekuatan politiknya di masyarakat. Terlebih mewujudkan kinerja yang baik di birokrasi Pemkab Gresik.

"Masyarakat jelas akan menilai track record Qosim selama lima tahu terakhir menjabat. Dianggap sukses atau tidak," terang Bendahara DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Bakuppi (badan kerjasama ulama dan pondok pesantren Indonesia) ini.

Baca Juga: Lengkapi Berkas Gugatan di MK, Pendukung Kotak Kosong Minta Pilkada Gresik Diulang

Kemudian, simulasi pasangan duet cabup-cawabup lain adalah cabup-cawabup, Qosim-Ahmad Iwan Junaeh atau yang akrab dipanggil Gus Iwan.

Atau simulasi lain, duet cabup-cawabup, Qosim-Ahmad Nadir. "Simulasi tersebut bisa terwujud atau tidak tergantung kesepakatan politik partai," terang eks pendudung SQ (Sambari-Qosim) di Pilkada Gresik 2015 ini.

Sebaliknya, jika kesepakatan politik partai pengusung tidak bisa terwujud, maka simulasi pencalonan para kandidat bisa sebaliknya, bisa duet cabup-cawabup Nurhamim-Gus Iwan, bisa sebaliknya, Gus Iwan-Nurhamin, bisa Nurhamim-Nadir atau Nadir-Nurhamin.

Baca Juga: Ketua DPD Golkar Gresik Optimis MK Tolak Gugatan Pendukung Kotak Kosong

"Semua itu nanti baru bisa diketahui setelah ada kesepakatan partai politik pengusung," kata Khozin. "Tapi yang pasti figur yang akan running pada pada Pilkada Gresik 2021, ya mereka-mereka itu saja, karena hingga saat ini mereka yang layak jual," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO