KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Siti Nurhayati (37) warga Desa Adan-Adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, termasuk sosok perempuan yang kreatif. Di sela-sela kesibukannya menjaga kedai makan di sebuah pusat kuliner di sekitar SLG Kediri, Siti menyempatkan diri membuat kerajinan tangan dari gelas plastik bekas.
Hasil dari kreasi tangan Siti, gelas plastik bekas itu disulap menjadi tempat tisu, dompet, dan suvernir cantik lainnya.
Baca Juga: Debat Publik Terakhir KPU Kediri Sukses, Dhito Kenakan Sepatu Produk UMKM
Sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, kini usaha Siti bangkit kembali. Ia memasarkan aneka kerajinan tangan itu melalui media sosial.
Usaha yang dilakukan Siti itu berawal dari keprihatinannya melihat sampah gelas minuman dari plastik, yang dibuang sembarangan. Dengan niat membantu suaminya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, Siti lalu menyulapnya plastik bekas itu menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis tinggi.
Saat ditemui di Pusat Kuliner MKS Simpang Lima Gumul (SLG) tempatnya bekerja, Kamis (20/1), ia menceritakan proses pembuatan handicraft tersebut. Awalnya gelas-gelas bekas air minum dipotong untuk diambil bagian atasnya. Setelah dibersihkan, lingkaran bekas gelas minuman dilapisi kawat souvenir sesuai warna yang diinginkan.
Baca Juga: Sapa Masyarakat, Mbak Cicha Perkuat Visi Misi Dhito-Dewi Kembangkan UMKM
"Kemudian dirangkai dan diikat serta dibentuk menjadi tempat tisu, tas, maupun dompet. Namun juga kita tambahi seperti kawat suvenir dan aksesori lainnya," kata dia sambil membuat aneka suvenir dari sampah gelas minuman.
Untuk membuat tempat tisu, membutuhkan sekitar 100 sampai 120 bekas gelas minuman. Namun untuk tas atau dompet, membutuhkan lebih banyak lagi.
"Untuk bahan gelas minuman bekas kami dapatkan dari tukang rosok," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Kediri Siapkan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Dalam sehari, Siti hanya mampu membuat tempat tisu maksimal tiga buah. Sedangkan untuk membuat dompet dan tas, hanya satu buah dalam sehari.
"Kami membuatnya saat senggang atau warung pas sepi pengunjung," tambahnya.
Hasil kreativitasnya ia jual dengan harga bervariasi, tergantung dari kesulitan membuatnya. Tempat tisu dihargai Rp50.000 hingga Rp150.000. Sedangkan dompet dan tas dijual mulai Rp100.000 hingga Rp300.000.
Baca Juga: Pemkot Kediri Undang Chef Profesional, Warga Ikuti Pelatihan Bakery Gratis
"Aneka hasil suvenir kami pasarkan lewat media sosial. Alhamdulillah, ada saja pelanggan yang tertarik dan memesan. Saat ini masih pelanggan dari sekitar Kediri saja yang pesan," ujar Siti seraya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah supaya hasil usahanya semakin berkembang. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News