SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Antrean panjang di di Pelabuhan Penyeberangan Talango-Kalianget, Kabupaten Sumenep, dikeluhkan warga. Menurut Moch. Saleh Efendy, warga asli Talango yang sekarang bermukim di Surabaya, kemacetan itu disebabkan oleh banyaknya bentor yang parkir di sepanjang jalan menuju pelabuhan.
“Hari ini saya lagi pulang kampung halaman dan tetap saja saya terjebak macet di Pelabuhan Talango akibat semrawutnya para abang becak yang sedang berkerumun menanti penumpang,” katanya kepada BANGSAONLINE.com Senin (24/01).
Baca Juga: Budayawan Madura Sesalkan Oknum Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Jarang Ngajar Selama 2 Tahun
Ia berharap, aparat kepolisian bisa menertibkan para abang bentor tersebut, untuk mengurai kemacetan. Apalagi, ia menegarai pengemudi bentor itu tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM). "Bahkan juga ditengarai kendaraan bermotornya tidak memiliki surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNKB)," cetusnya.
"Membuat SIM dan atau memperpanjang surat kendararan bermotor STNK itu adalah pemasukan resmi terhadap negara, dan mungkin itulah salah cara yang harus ditempuh oleh pihak pemegang kebijakan. Dan mungkin dua hal itu salah satu cara untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Penyeberangan Talango-Kalianget," imbuhnya.
Menurutnya, membiarkan pengemudi bentor tak mempunyai SIM dan tak memperpanjang STNK bentor sama halnya membiarkan kebocoran uang negara yang mestinya mejadi pemasukan negara.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
"Dan itu sama artinya pemegang otoritas telah sedang membiarkan pelanggaran terhadap Undang-Undang 22 Tahun 2009," pungkasnya. (aln/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News