
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam melantik 176 kepala sekolah (kepsek) SMP dan SD dalam naungan dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) setempat, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Senin (24/1/2022).
Saat memberikan sambutan, Bupati Baddrut Tamam memastikan tidak ada jual beli jabatan dalam proses penunjukan menjadi kepala sekolah.
Baca Juga: Agen Pegadaian Syariah Palengaan Pamekasan Diduga Bawa Kabur Barang Gadai Miliaran Rupiah
"Sejak saya memimpin dan terus kita akan laksanakan adalah pemerintahan bersih. Pemerintahan yang setiap mengangkat atau memindah aparatur sipil negara tidak ada jual beli jabatan," kata bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini disambut riuh tepuk tangan para kepsek.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama itu langsung bertanya kepada kepsek yang sudah dilantik pada kesempatan tersebut perihal jual beli jabatan tersebut. "Apakah ada yang bayar?," tanya bupati, kepsek pun kompak menjawab tidak ada.
Menurutnya, jabatan seseorang yang ditebus dengan cara membeli akan berdampak buruk terhadap kinerja dan pembangunan Pamekasan di masa yang akan datang. Sementara kepsek mempunyai tanggung jawab besar mendidik anak-anak yang notabene penerus perjuangan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Sopir Truk yang Muat Rokok Tanpa Cukai Ditetapkan Tersangka, Bea Cukai Madura Janji Selidiki Pemilik
"Kalau mau menempati posisi tertentu itu berbayar, mau jadi kepala sekolah berbayar, mau pindah dari SMP 1 ke SMP lain berbayar, mesti apabila duduk di posisi itu orang akan berpikir kapan yang mau balik modal," tegasnya.
Sebagai orang nomor satu di Pamekasan, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku telah disumpah atas nama Tuhan, agama, bangsa dan negara. Karena itu, apabila tidak mampu merealisasikan sumpah yang telah diucapkan, tentu pertanggungjawabannya adalah di hadapan tuhan.
"Sebagai aparatur sipil disumpah juga atas nama negara, atas nama Tuhan, dan atas nama kemajuan pendidikan, maka kemudian kita menempati posisi tertentu berbayar, maka pasti sebagian dari sumpah itu kita telah langgar," tegasnya.
Baca Juga: Sinergikan Persepsi Jelang Ramadhan, Pemkab Pamekasan Silaturahmi dengan Ulama
Pihaknya berkomitmen mengantarkan Kabupaten Pamekasan mampu berdaya saing dengan kabupaten/kota maju di Indonesia dengan menghilangkan kebiasaan lama tidak produktif dan menggantinya dengan kebiasaan baru yang lebih produktif. Yakni dengan program kreatif, inovatif, dan cepat sesuai dengan tuntutan dunia.
"Sebagian orang bilang ke saya, kalau jadi bupati itu biaya mahal, memang tidak ada yang murah jadi bupati. Tetapi lebih mahal lagi jadi bupati itu kalau membawa kabupaten ini menjadi kabupaten yang berdaya saing dengan kabupaten maju di Indonesia," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, bupati juga meminta kepada para kepsek untuk tidak bermain-main dengan pendidikan. Sebab, masa depan bangsa dan Indonesia masa depan akan ditentukan oleh model pendidikan masa sekarang.
Baca Juga: Pemkab Pamekasan Adakan High Level Meeting TPID, Bahas Perekonomian dan Stabilitas Bapok
"Jadi, kalau ada dari Bapak-Ibu yang merasa berbayar jadi kepala sekolah, setelah ini temui saya di belakang. Langsung ikuti saya nanti ke belakang, sampaikan ke saya diberikan ke siapa, dan yang menerima siapa, langsung saya evaluasi," pungkasnya. (dim/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News