Lantik 176 Kepsek SD dan SMP, Bupati Pamekasan Minta untuk Tidak Bermain-main dengan Pendidikan

Lantik 176 Kepsek SD dan SMP, Bupati Pamekasan Minta untuk Tidak Bermain-main dengan Pendidikan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat melantik 176 kepsek di Mandhapa Agung Ronggosukowati.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Bupati , H. melantik 176 kepala sekolah (kepsek) SMP dan SD dalam naungan dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) setempat, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Senin (24/1/2022).

Saat memberikan sambutan, Bupati memastikan tidak ada jual beli jabatan dalam proses penunjukan menjadi kepala sekolah.

Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan

"Sejak saya memimpin dan terus kita akan laksanakan adalah pemerintahan bersih. Pemerintahan yang setiap mengangkat atau memindah aparatur sipil negara tidak ada jual beli jabatan," kata bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini disambut riuh tepuk tangan para kepsek.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama itu langsung bertanya kepada kepsek yang sudah dilantik pada kesempatan tersebut perihal jual beli jabatan tersebut. "Apakah ada yang bayar?," tanya bupati, kepsek pun kompak menjawab tidak ada.

Menurutnya, jabatan seseorang yang ditebus dengan cara membeli akan berdampak buruk terhadap kinerja dan pembangunan di masa yang akan datang. Sementara kepsek mempunyai tanggung jawab besar mendidik anak-anak yang notabene penerus perjuangan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue

"Kalau mau menempati posisi tertentu itu berbayar, mau jadi kepala sekolah berbayar, mau pindah dari SMP 1 ke SMP lain berbayar, mesti apabila duduk di posisi itu orang akan berpikir kapan yang mau balik modal," tegasnya.

Sebagai orang nomor satu di , Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku telah disumpah atas nama Tuhan, agama, bangsa dan negara. Karena itu, apabila tidak mampu merealisasikan sumpah yang telah diucapkan, tentu pertanggungjawabannya adalah di hadapan tuhan.

"Sebagai aparatur sipil disumpah juga atas nama negara, atas nama Tuhan, dan atas nama kemajuan pendidikan, maka kemudian kita menempati posisi tertentu berbayar, maka pasti sebagian dari sumpah itu kita telah langgar," tegasnya.

Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa

Pihaknya berkomitmen mengantarkan Kabupaten mampu berdaya saing dengan kabupaten/kota maju di Indonesia dengan menghilangkan kebiasaan lama tidak produktif dan menggantinya dengan kebiasaan baru yang lebih produktif. Yakni dengan program kreatif, inovatif, dan cepat sesuai dengan tuntutan dunia.

"Sebagian orang bilang ke saya, kalau jadi bupati itu biaya mahal, memang tidak ada yang murah jadi bupati. Tetapi lebih mahal lagi jadi bupati itu kalau membawa kabupaten ini menjadi kabupaten yang berdaya saing dengan kabupaten maju di Indonesia," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, bupati juga meminta kepada para kepsek untuk tidak bermain-main dengan pendidikan. Sebab, masa depan bangsa dan Indonesia masa depan akan ditentukan oleh model pendidikan masa sekarang.

Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan 10 Kios di RSUD Smart Pamekasan, Pasien Sempat Panik

"Jadi, kalau ada dari Bapak-Ibu yang merasa berbayar jadi kepala sekolah, setelah ini temui saya di belakang. Langsung ikuti saya nanti ke belakang, sampaikan ke saya diberikan ke siapa, dan yang menerima siapa, langsung saya evaluasi," pungkasnya. (dim/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO