PASURUAN, BANGSAONLINE.com - H. M. Yusuf Hidayat, Sekretaris Jendral Barisan Gus dan Santri (Baguss), mengecam pemasangan foto Santri Pondok Pesantren Tebuireng dalam postingan instagram media massa tempo.co. Sebab, foto tersebut dipasang dalam postingan berita berjudul: "BNPT Sebut Ada Ratusan Pesantren yang Terafiliasi Jaringan Teroris".
Yusuf mempertanyakan motif pemasangan foto tersebut. Apalagi, dalam foto tersebut terpampang wajah-wajah para santri Pesantren Tebuireng yang notabene adalah anak di bawah umur.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
"Media tempo memasukan gambar tersebut itu dasarnya dari mana? Apa dia sudah klarifikasi ke Ponpes Tebuireng?," ujar Tokoh Madura Uraban yang juga menjabat Wakil Sekjen Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) tersebut kepada BANGSAONLINE.com lewat seluler teleponnya, Kamis (27/01).
Unggahan itu menurutnya, sangat mencederai Wali Santri Pesantren Tebuireng dan juga seluruh para Alumni Tebuireng. Sebagai media yang sudah dikenal di kalangan publik, Yusuf juga mempertanyakan penggunaan foto tersebut yang ditengarai tanpa klarifikasi atau izin.
"Karena jurnalis itu sangat menjunjung kode etik jurnalistik dengan mengutamakan tabayyun (klarifikasi). Kalau hanya asal ekspos tidak ada konfirmasi dengan yang bersangkutan, jelas pembodohan publik ini," cetus Yusuf.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Dia menegaskan, Tebuireng merupakan pondok pesantren yang turut berperan dalam mendirikan NKRI. Bahkan, pendiri Pesantren Tebuireng, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari, adalah pencetus resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 yang menyerukan agar santri dan ulama pondok pesantren melakukan jihad membela tanah air.
Putra KH. M. Hasyim Asy'ari, KH A Wahid Hasyim, juga merupakan Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). "Masa ponpes yang ikut mendirikan bangsa, foto santri-santrinya dipasang pada berita tentang jaringan teroris," kata Yusup.
"Ponpes Tebuireng sebagai pelopor utama pergerakan Arek-Arek Suroboyo, yang dikumandangkan langsung oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari yang dikenal hingga sekarang 'Resolusi Jihad' itu berawal dari Tebuireng, masak masih ragu dengan pondok kami," papar dia.
Baca Juga: Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa
Pantauan BANGSAONLINE.com, postingan yang diunggah akun Instagram Tempo.co pada 25 Januari lalu itu sudah dihapus. Meski demikian, Yusuf berharap Pimpinan Redaksi Tempo.co segera melakukan klarifikasi ke Ponpes Tebuireng.
"Kalau itu memang kesalahan teknis, seyogianya yang bersangkutan harus minta maaf kepada Keluarga Besar Ponpes Tebuireng secara terbuka kepada media," cetusnya.
"Media Tempo.co ini sudah dikenal di masyarakat, jadi pewartanya jangan asal-asalan. Demi menjaga nama baik Tempo, saya harap wartawan yang mengunggah tersebut segera dipecat karena itu melanggar kode etik jurnalistik," tutupnya. (afa/rev)
Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News