SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Penemuan mayat wanita di Sungai Singkil, Siwalan Panji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo pada Senin (31/1) menemui titik terang.
Terungkap fakta baru terkait penemuan mayat wanita yang diketahui bernama Tatik Maisaroh (26) itu. Wanita malang asal Ponorogo itu diduga menjadi korban pembunuhan. Pasalnya, sejumlah barang berharga dinyatakan hilang saat polisi melakukan olah TKP di kamar kos korban.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Sebelum jasadnya ditemukan mengambang di sungai, pihak keluarga sempat mengabarkan korban menghilang, sejak Sabtu (29/1) pukul 22.00 WIB.
Namun, dari penjelasan paman korban Edy Sugianto, bahwa sebelum dinyatakan hilang, korban sempat berpamitan untuk pulang ke Ponorogo usai cekcok dengan Solikhin (suami korban).
"Sabtu malam itu sebelum hilang, ponakan saya ini sempat berpamitan ke ibunya katanya mau pulang ke Ponorogo dan mau bertemu suaminya dulu untuk meluruskan permasalahan rumah tangga mereka," cetus Edy saat ditemui, Selasa (1/2).
Baca Juga: Kapolsek Buduran Bagikan Makan Siang Bergizi ke Sekolah di Wilayah Terpencil
Setelah beberapa jam dinyatakan hilang, dari nomor WhatsApp korban sempat mengirim pesan terakhir bahwa dirinya sudah berada di kamar kosnya.
"Anehnya setelah beberapa jam gak ada kabar, tiba-tiba ada pesan WhatsApp dari nomornya kalau sudah ada di kamar kos," imbuh Edy.
Dari rekaman CCTV perusahaan tempat korban bekerja, pukul 21:00 WIB korban keluar perusahaan dengan menggunakan sepeda motor dan membawa tas yang setiap hari ia kenakan saat bekerja.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
"Saya sebagai paman merasa janggal ya. Ketika jasad ditemukan, tapi sepeda motor dan barang lainnya seperti tas dan handphone hilang gak tahu ke mana," terangnya.
Edy juga menceritakan, sebelum jasad korban ditemukan pada hari Minggu (30/1), keluarga si suami (besan) korban ini mengabarkan bahwa Solikhin meninggal bunuh diri di kamar kosnya di Surabaya.
"Saya belum tahu pasti apakah suami dari korban ini benar-benar meninggal atau hanya alasan saja. Karena selama ini korban dan suami pisah ranjang dan si suami sering mengancam membunuh keponakan saya," jelasnya.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Dari data yang dihimpun, Solikhin suami korban ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya daerah Tambaksari, Surabaya pada Minggu (30/1). Hal itu dibenarkan oleh pihak kepolisian setempat.
Kasubaghumas Polresta Sidoarjo Tri Novi Handono mengaku masih mendalami penemuan mayat tersebut.
"Masih dalam pengembangan mas, jasad sudah dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi," pungkasnya. (cat/ian)
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News