SIDOARJO (BangsaOnline) - Setelah sebulan masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Sidoarjo, Gunadi (19) warga Pakis Sidokumpul, Surabaya yang merupakan salah satu komplotan genk Raja Kedondong Gang I (RAKI), berhasil diringkus jajaran Sat Reskrim Polres Sidoarjo saat berada di parkiran Mall Giant di Dukuh Kupang Surabaya, Selasa (31/03) malam.
Sebelumnya, pada (02/02) lalu, SatReskrim Polres Sidoarjo sudah berhasil menangkap 7 tersanngka lainnya yakni Rolak (31), Mex (21), Agnes (23), Iwan Setiawan alias Mbes (20), Mujiarto alias Gondrong (32), Erik (25) dan Afandi (25). Anggota genk yang berjumlah 9 orang itu, menyisakan 2 DPO yaitu Gunadi (tertangkap saat ini) dan inisial AD (19) yang saat ini masih buron. Kawanan begal itu, dalam melakukan aksinya tak segan-segan membunuh korbannya.
Baca Juga: Dua Pelaku Begal Taksi Online di Surabaya Ditembak Polisi, Sembunyi di Rawa-Rawa Selama 16 Jam
"Saat di tangkap, tersangka mencoba lari. Namun, karna dia (tersangka) berjalan kaki tak bisa berkutik saat anggota kami menangkapnya," ujar Kanit Pidum Satreskrim Polres Sidoarjo Ipda Hafidz Dian Maulida saat menampinggi Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ayub Diponegoro Azhar.
Hafidz mengungkapkan, tersangka Gunadi dalam genk RAKI bertindak sebagai joki dan membawa barang bukti (BB) yang berhasil dieksekusi dijual ke Madura. Sebelum melakukan aksi, kawanan pelaku curas itu, pesta miras lebih dulu.
Tersangka Gunadi, sambung Hafidz, melakukan aksinya di 4 TKP yaitu Krian, Taman, Kota dan Gedangan dengan totalnya sekitar 14 TKP dan setiap hari bisa 3 TKP. “Hampir tiap hari selama sebulan kami lakukan pengungkapan,” ujarnya.
Baca Juga: Pelaku Begal Motor di Jalan Perak Barat Surabaya Dikeroyok Warga
Sementara itu, Gunadi mengaku, hasil dari rampasan tersebut ia mendapat bagian dari rekannya sekitar Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu dalam setiap penjualan sepeda motor hasil pembegalannya. Pria kerempeng itu mengaku, hasil penjualan itu dibuat untuk kehidupan sehari-hari. “Untuk sehari-hari dan juga untuk pesta dengan teman,” ujarnya kepada wartawan.
Ia menjelaskan, setiap sepeda hasil kejahatannya itu di jual di daerah Madura dengan harga bervariasi. Jika sepeda matic misalnya, laku hingga 4 Juta hingga 5 juta. “Sedangkan, kalo sepeda motor bebek antara 3,5-4 juta per unitnya,” terangnya.
Meski demikian, ulah tersangka sangat meresahkan pengguna jalan di Sidoarjo. Bukan hanya Sidoarjo, aksi kawanan begal itu juga di Surabaya.
Baca Juga: Gus Miftah Sebut Melawan Begal Termasuk Jihad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News