Polisi Periksa Penanggung Jawab Klinik di Pelabuhan Ketapang, Diduga Soal Hasil Rapid Test Bodong

Polisi Periksa Penanggung Jawab Klinik di Pelabuhan Ketapang, Diduga Soal Hasil Rapid Test Bodong Mobil travel yang diamankan.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Unit Tipidsus Satreskrim memeriksa penanggung jawab beserta pegawai salah satu klinik rapid test antigen yang beroperasi di kawasan Banyuwangi. Polisi juga memeriksa oknum pengurus travel.

Pemeriksaan tersebut diduga berkaitan dengan adanya temuan surat keterangan hasil rapid test negatif tanpa pemeriksaan kepada penumpang travel yang hendak menyeberang ke Bali, Kamis (3/2) dinihari.

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

Saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kanit Tipidsus membenarkan hal tersebut. "Sementara kami masih melakukan pemeriksaan (kasus surat hasil rapid test negatif tanpa pemeriksaan)," kata Ipda Ananda, Kanit Tipidsus Satreskrim Polresta, Kamis (3/2).

Sebelumnya, polisi juga memeriksa dua sopir travel termasuk belasan penumpangnya untuk dimintai keterangannya.

Kepada BANGSAONLINE.com, para penumpang travel ini mengaku jika mereka sama sekali belum di-swab test antigen dan tidak memegang hasil rapid test-nya saat hendak masuk ke sekira pukul 01.00 WIB.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

Saat itulah, tiba-tiba polisi memberhentikan perjalanan mereka dan menggiringnya ke untuk dimintai keterangan.

"Saya ngomong apa adanya tadi ke polisi, jika saya memang belum diperiksa rapid test dan tidak memegang hasilnya. Saya sudah membayar travel sebesar Rp230 ribu. Katanya sudah dengan biaya rapid testnya," ujar Indah, salah satu penumpang.

Indah menambahkan, dirinya hanya dimintai ongkos travel dan KTP saat berhenti di kawasan , tepatnya jalan tingkungan pintu keluar LCM.

Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB

"Saya tadi sempat tanya ke sopir, apa perlu turun untuk rapid test? Sopirnya jawab tidak usah," jelasnya.

Sementara itu, salah satu sopir travel berinisial F, mengaku jika dirinya hanya mengikuti arahan oknum pengurus travel di . Untuk mendapatkan hasil rapid test, dirinya hanya menyetor uang dan data penumpangnya.

"Saya tidak tahu apa - apa. Yang pegang hasil rapid tesnya pengurus travel. Saya hanya bayar uang Rp40 ribu dan setor KTP penumpang," kata F kepada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon

Selanjutnya, kata F, oknum pengurus travel tersebut mengawalnya untuk validasi data para penumpang di pintu masuk tanpa pemeriksaan penumpang.

"Kemudian tiba-tiba ada sejumlah polisi datang dan mempermasalahkan surat rapid test yang dipegang oknum pengurus travel tersebut. Lalu polisi membawa kami di sini," ungkapnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan berjam-jam, sopir dan para penumpang travel diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan, sekitar pukul 13.00 WIB. Sedangkan penanggung jawab beserta pegawai klinik masih diperiksa polisi, termasuk oknum pengurus travel tersebut. (guh/rev)

Baca Juga: Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO