JOMBANG (BangsaOnline) - Isu pungli yang menerpa Dinas Pertanian Jombang langsung direspon Hadi Purwanto selaku kepala dinas. Menurutnya, pihaknya akan menindak tegas pegawai yang terbukti melakukan pungli.
"Kami sudah meminta kepada petugas dilapangan untuk tidak menerima imbalan apapun baik dari Gapoktan maupun Poktan terkait dengan pembagian bantuan alat pertanian ini. Yang jelas pungli itu tidak ada," terang Hadi panjang lebar kepada wartawan.
Hadi menambahkan, pasca diberitakan adanya keluhan dari beberapa Poktan yang dimintai sejumlah uang agar bisa menerima bantuan, pihaknya langsung mengumpulkan pegawainya dan memerintahkan jika ada yang mendapat imbalan dari progam bantuan itu agar segera dikembalikan.
Hadi pun menegaskan, bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan persoalan ini. Sehingga kedepan, hal seperti ini tidak kembali terjadi. "Saya akan bentuk tim untuk melakukan pengecekan, jika kami menemukan adanya pungli, saya langsung akan laporkan bupati. Selain itu, saya akan memberikan sanksi tegas kepada mereka yang terbukti melakukan pungli," jelasnya.
Sebagai catatan, sejak empat bulan terakhir, Pemkab Jombang sudah menggelontorkan sebanyak 206 unit bantuan alat pertanian. Bantuan tersebut berupa 192 hand tracktor dan 14 pompa air yang dibagikan kepada Poktan dan Gapoktan dalam dua tahap, yakni pada akhir tahun 2014 sebanyak 160 unit hand tracktor dan pada bulan Maret sebanyak 32 unit hand tracktor dan 14 pompa air. Sedangkan pada bulan ini, Pemkab juga akan berencana membagikan sebanyak 54 unit hand tracktor yang bersumber dari APBN.
Bantuan tersebut terindikasi adanya pungli dalam pendistribusiannya. Sabagaimana diberitakan sebelumnya setiap kelompok tani penerima bantuan tersebut dimintai uang berkisar Rp.2 hingga 3 juta. Kelompok tani sendiri tidak berani melapor karena kuatir mereka akan di kucilkan dalam penerimaan bantuan yang akan datang.
Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News