KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Forum Silaturahmi Jejaring Komunitas Lokal (Fosil Jengkol) Madiun menangkap adanya kejenuhan masyarakat dalam menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Madiun Raya terkait dengan adanya pandemi Covid-19.
Aksi tersebut oleh Fosil Jengkol digunakan untuk kembali mengajak para komunitas yang ada di Madiun Raya untuk mengadakan jumpa bersama antar komunitas dalam bentuk Jambore Komunitas Madiun Raya.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024 di Kota Madiun, Pj Gubernur Jatim Tekankan Rasa Kepedulian Sosial
Dalam acara jambore tersebut, banyak sekali kegiatan yang dapat dilihat. Mulai dari lomba mewarnai untuk anak PAUD dan TK, bazar UMKM, kegiatan membatik ala ecoprint, hingga kegiatan bagi para komunitas pecinta hewan.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Mereka bisa mengkolaborasi segala komunitas yang ada di Kota Madiun ini," ungkap Wakil Wali Kota (Wawali) Madiun Inda Raya Miko Ayu Saputri kepada BANGSAONLINE.com usai membuka acara dan berkeliling ke stan yang ada di Jambore Komunitas, Minggu (13/2/2022).
Inda Raya selain mengapresiasi acara itu karena Kota Madiun tidak mempunyai wisata alamnya maka pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang menurutnya harus tingkatkan. "Komunitas ini bukan sembarang komunitas, tapi mereka sangat mengedukasi sekali warga yang berkunjung di sini. Kita liat tadi mulai lomba mewarna, band anak muda serta dance-nya. Ini membuktikan bahwa kita masih bisa beraktivitas dalam menyalurkan bakat," tambahnya.
Baca Juga: Penuhi Permintaan Disdag, PUPR Kota Madiun Garap Revitalisasi Pasar Pancasila
Bukan hanya itu saja, termasuk komunitas penggiat TIK yang selalu mengedukasi penggunaan internet secara sehat, serta penjualan hasil dari para pelaku UMKM membuat Wawali Inda benar-benar merasakan geliatnya masyarakat dalam mendorong program pemerintah untuk gas ekonomi.
Ia sangat berharap bahwa peran Fosil Jengkol harus selalu dilanjutkan, sehingga adanya wadah untuk para komunitas itu tetap terjaga dan selalu untuk berlaku secara positif.
Pringadi, Ketua Acara Jambore Komunitas Madiun Raya menceritakan tentang Fosil Jengkol. "Saya sendiri dari Komunitas Musang Lover. Sebenarnya kita sudah ada sejak 2015 dan baru sekali mengadakan jambore. Habis itu kena pandemi, ya kita akhirnya bisa kumpulnya lewat udara saja," terang Pringadi.
Baca Juga: Polres Madiun Kota Ungkap Kasus Judi Online di Media Sosial
Sedangkan untuk acara tersebut, inisiatifnya karena sudah adanya geliat di dunia pendidikan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Sehingga berani mencoba mengadakan lomba mewarnai bagi anak TK serta mengumpulkan kawan komunitas. Namun tetap dengan pembatasan jumlah peserta serta protokol kesehatan. Dan tak lupa ia juga menitipkan pesan bagi para pelaku komunitas.
"Karena saat ini sudah kembali sekolah, tema mewarnai kita adalah back to school. Dan alhamdulillah, saya mendapat support dari Cussons serta teman-teman Fosil Jengkol. Dan pesan saya, karena kita sudah ada wadah untuk komunitas, maka mari melalui wadah ini kita bangun Kota Madiun menjadi semakin baik," pungkasnya. (dro/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News