Antisipasi Penularan Covid-19, PTM di Kota Blitar Dihentikan

Antisipasi Penularan Covid-19, PTM di Kota Blitar Dihentikan Suasana salah satu sekolah di Kota Blitar saat masih diberlakukan PTM.

KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) di dihentikan selama dua pekan. Dinas Pendidikan (Dispendik) memastikan seluruh kegiatan dialihkan ke daring.

Pembelajaran dengan pola demikian berlaku mulai hari ini, Kamis (17/2), hingga 3 Maret 2022. Hal itu merupakan tindak lanjut atas temuan kasus Covid-19 di sejumlah sekolah yang meningkat dan status yang naik dari PPKM Level 1 ke Level 2 pada pekan ini.

Baca Juga: Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Pria di Kota Blitar Terancam 6 Tahun Penjara

"Kami mengalihkan pembelajaran sekolah ke daring kembali. Setelah koordinasi dengan dinkes dan Satgas Covid-19 , PTM diputuskan untuk dihentikan selama dua minggu untuk mengantisipasi dan pengurangan penyebaran Covid-19," kata Kepala Dispendik , Samsul Hadi.

"Kami sudah memberikan informasi kepada seluruh sekolah. Mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP kalau PTM dialihkan ke daring. Kemudian belajar daring mulai Kamis (17/2) sampai dengan Rabu (3/3)," paparnya menambahkan.

(Kondisi salah satu sekolah di setelah pemkot memutuskan menghentikan PTM)

Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah

Samsul berujar, temuan kasus Covid-19 di beberapa sekolah juga menjadi bahan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di . Sebab, Dispendik lebih mengutamakan kesehatan siswa.

"Intinya kami ingin mengurangi penyebaran Covid-19 di sekolah. Kami siapkan lagi sarpras di sekolah. Setelah 2 Maret 2022 dimungkinkan bisa PTM lagi," ujarnya.

Sedangkan untuk para guru, Samsul menuturkan bahwa mereka tetap masuk sekolah. Pasalnya, para guru dapat memberi pembelajaran secara daring kepada siswa di sekolah dan untuk guru swasta disesuaikan dengan kebijakan setiap yayasan yang menaungi.

Baca Juga: Malam Minggu, Petugas Gabungan Razia Sejumlah Kos di Kota Blitar, 15 Pasangan Diamankan karena ini

"Para guru sekolah negeri yang kondisinya sehat tetap masuk di sekolah. Ini karena mereka harus memberikan pembelajaran secara daring di sekolah. Sedangkan, para siswa belajar daring dari rumah," tuturnya. (ina/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO